kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Dapat dana PEN, bank syariah bidik segmen UMKM, komersial dan konsumsi


Jumat, 25 September 2020 / 11:56 WIB
Dapat dana PEN, bank syariah bidik segmen UMKM, komersial dan konsumsi
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang BRI Syariah


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga bank syariah milik entitas bank pelat merah masing-masing dapat penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) masing-masing Rp 1 triliun. Beda dengan induknya yang hanya menyasar segmen UMKM, dan komersial, bank syariah juga akan membidik segmen konsumsi. 

“Penempatan dana PEN kepada tiga bank syariah masing-masing senilai Rp 1 triliun. Sementara untuk empat BPD nilainya akan disesuaikan rencana bisnis, kapasitas, dan risiko,” kata Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto kepada Kontan.co.id, Jumat (25/9).

Asal tahu saja, ketiga bank syariah ini adalah Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah.

Andin menambahkan ada sejumlah pertimbangan mengapa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu memutuskan untuk menempatkan dana PEN kepada tiga bank syariah tersebut.

Baca Juga: Tiga bank syariah ini masing-masing dapat dana PEN sebesar Rp 1 triliun

Ini terkait rencana bisnis, kapasitas, dan risiko bank untuk melakukan ekspansi pembiayaan, menurunkan marjin, menjaga NPF, serta kontribusi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Yang menarik. selain ke segmen UMKM dan komersial, tiga bank syariah tersebut juga akan menyalurkan dana menjadi pembiayaan ke segmen konsumsi.

“Kami sangat mendukung program PEN, dana akan kami salurkan menjadi pembiayaan untuk mendukung pelaku UMKM, maupun kebutuhan individu saat pandemi,” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri Tony Eko Boy Subari dalam paparan virtual, Jumat (25/9).

Ia menambahkan, penempatan dana dalam bentuk deposito di perseroan juga tergolong murah, mengingat tingkat suku bunga yang hanya 2,82%, mengacu suku bunga Bank Indonesia tiga bulan (BI3MRR) sebesar 3,82% dikurangi 1%.

Makanya biaya dana perseroan diakuinya tak akan terkerek naik akibat penempatan dana PEN ini. 

Direktur Keuangan dan Operasional PT BNI Syariah Wahyu Avianto pun mengakui hal yang sama. “Cost of fund kami sudah cukup rendah pada kisaran 2,20%, namun masih ada deposito bagi hasil dengan tingkat di atas biaya dana kami,” katanya kepada Kontan.co.id secara terpisah.

Meskipun tingkat suku bunga penempatan lebih tinggi dari biaya dana perseroan, namun lantaran nilai penempatan yang tak signifikan dibandingkan dana pihak ketiga perseroan, biaya dana BNI Syariah juga ditaksir tak akan terkerek.

Entitas anak PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ini juga bakal menyalurkan pembiayaan dari dana PEN ke segmen konsumsi terutama untuk kebutuhan perumahan. 

“Dana Rp 1 triliun target leverage dua kali atau Rp 1 triliun. Rencana penyaluran pembiayaannya kepada segmen konsumsi terutama perumahan, sementara untuk segmen komersial untuk kebutuhan pembiayaan BUMN,” lanjut Wahyu.

Sementara Sekretaris Perusahaan PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) Mulyatno Rachmanto bilang, Rp 1 triliun dana PEN akan disalurkan menjadi pembiayaan kepada komunitas, dan para pelaku UMKM.  

Selanjutnya: Jadi bank mitra, tujuh bank ini dapat Rp 1 triliun dari dana PEN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×