kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Dapen Bank Mandiri Sebut Penempatan Investasi di Saham Masih Stabil per Februari 2025


Senin, 24 Maret 2025 / 06:50 WIB
Dapen Bank Mandiri Sebut Penempatan Investasi di Saham Masih Stabil per Februari 2025
ILUSTRASI. Dana Pensiun Bank Mandiri.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan investasi dana pensiun (dapen) di instrumen saham tercatat menurun.

Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total penempatan investasi dana pensiun gabungan di saham mencapai Rp 24,64 triliun per Januari 2025. Nilai itu menurun sebesar 12,56%, jika dibandingkan per Januari 2024 yang sebesar Rp 28,18 triliun. 

Mengenai hal itu, Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) menyatakan penempatan investasi di instrumen saham masih tercatat stabil per Februari 2025.

Baca Juga: Dana Pensiun Bank Mandiri Catatkan Aset Sebesar Rp 10,61 triliun per Desember 2024

"Investasi DPBM pada saham bursa per Februari 2025 masih cukup stabil sebesar 2,8% dari total investasi," ungkap Direktur Utama Dana Pensiun Bank Mandiri Abdul Hadie kepada Kontan, Minggu (23/3).

Sementara itu, dengan adanya fenomena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok pada Selasa (18/3), Hadie menerangkan DPBM akan tetap mempertahankan investasi pada saham bursa sesuai rancangan anggaran tahun 2025. 

"Namun, tidak terdapat rencana penambahan porsi penempatannya," ujarnya.

Baca Juga: Dapen Bank Mandiri Targetkan Hasil Usaha Investasi Rp 743 Miliar pada 2025

Lebih lanjut, menurut Hadie, penempatan pada instrumen saham masih akan menjadi alternatif diversifikasi investasi dapen ke depannya. Namun, dia bilang dapen tetap perlu memperhatikan prospek sektoral saham, faktor ekonomi domestik dan global, serta risk appetite dan mitigasi risiko.

Sebagai informasi, data OJK mencatat total investasi dapen secara gabungan per Januari 2025 mencapai  Rp 371,04 triliun. Nilai itu meningkat 3,84%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 357,30 triliun. 

Selanjutnya: Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing Sepekan Terakhir, Bank Big Cap Terbanyak

Menarik Dibaca: Cara Menciptakan Nuansa Hutan di Dalam Rumah untuk Kehidupan yang Lebih Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×