Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Dana Pensiun BCA (DPBCA) menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, pembayaran manfaat pensiun di Dapen BCA mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya peserta yang memasuki masa pensiun normal.
Sementara itu, Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno menuturkan, pendapatan iuran tetap lebih rendah dibandingkan pembayaran manfaat, terutama karena kepesertaan bersifat sukarela dan adanya tren turnover karyawan yang cukup tinggi.
Namun, Budi bilang, selisih antara penerimaan iuran dan pembayaran manfaat masih dalam kondisi aman, karena defisit tersebut dapat dicover oleh hasil usaha investasi. Menurutnya, dengan strategi investasi yang disiplin dan diversifikasi portofolio yang baik, Dapen BCA masih mampu menjaga pertumbuhan aset secara berkelanjutan.
“Tentunya kami juga terus memastikan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban kepada para pensiunan,” kata Budi saat dihubungi Kontan, Kamis (13/2).
Baca Juga: Kurang Dana, Dapen Terus Berguguran
Lebih lanjut, dia menyebutkan hingg Desember 2024. pembayaran pensiun naik sebesar 19% secara year on year (YoY), sedangkan untuk penerimaan iuran naik sebesar 12% YoY
Dengan begitu, Budi memproyeksi pada tahun 2025, pembayaran manfaat pensiun masih akan meningkat karena jumlah peserta yang memasuki masa pensiun normal tetap tinggi. Sedangkan untuk pendapatan iuran diperkirakan meningkat seiring dengan kenaikan upah karyawan dan pertambahan peserta baru.
“Dibandingkan tahun 2024, selisih antara iuran dan pembayaran manfaat kemungkinan tetap terjadi. Namun, prospek secara keseluruhan masih dapat dikelola dengan baik karena hasil investasi diharapkan tetap mampu menutup defisit tersebut,” kata dia.
Baca Juga: Dapen BCA Beberkan Sejumlah Cara untuk Menjaga Ketahanan Dana
Di sisi lain, Budi menuturkan untuk menjaga keseimbangan antara pembayaran manfaat pensiun dan pendapatan iuran di 2025, Dapen BCA akan mengoptimalkan strategi investasi dengan diversifikasi portofolio, terutama pada obligasi pemerintah, obligasi korporasi, deposito, dan instrumen pasar uang.
Ia juga mengatakan bahwa momentum pasar juga akan dimanfaatkan, terutama jika terjadi penurunan suku bunga yang berpotensi meningkatkan nilai portofolio obligasi dan peluang investasi di saham. Selain itu, Budi bilang, manajemen durasi obligasi akan dilakukan untuk mengunci yield yang lebih optimal.
Adapun dari sisi kepesertaan, Budi mengatakan bahwa Dapen BCA akan terus mendorong lebih banyak pekerja untuk bergabung melalui edukasi dan sosialisasi manfaat dana pensiun, bekerja sama dengan pendiri. Upaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya perencanaan pensiun agar partisipasi meningkat.
Sementara itu, dalam pengelolaan manfaat pensiun, proyeksi pembayaran akan dilakukan secara akurat untuk menjaga likuiditas dan memenuhi kewajiban jangka panjang.
“Dengan strategi ini, Dapen BCA optimis dapat menjaga keseimbangan keuangan dan pertumbuhan aset yang berkelanjutan di tengah tantangan meningkatnya jumlah pensiunan dan turnover karyawan yang masih cukup tinggi,” tandasnya.
Baca Juga: ADPI Optimistis Proyeksi Pertumbuhan Aset Dana Pensiun 9%-11% pada 2025 Bisa Tercapai
Selanjutnya: Hyundai Motors Indonesia Hadirkan SUV Baru di IIMS 2025, Ini Spesifikasinya
Menarik Dibaca: K Fitness Targetkan 10 Cabang Baru di Luar Jakarta pada Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News