kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Dapen bidik imbal hasil 10% di 2014


Rabu, 08 Januari 2014 / 12:20 WIB
Dapen bidik imbal hasil 10% di 2014
ILUSTRASI. Promo Merdeka Bakso Boedjangan


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama, Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pelambatan ekonomi dan koreksi di pasar modal menyebabkan imbal hasil investasi industri dana pensiun merosot pada 2013. Namun, beberapa perusahaan dana pensiun optimistis, imbal hasil investasi akan kembali positif pada tahun ini. Bahkan beberapa dana pensiun memproyeksikan dapat memperoleh imbal hasil hingga 10% lebih pada tahun 2014.

Gatut Subadio, Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), mengatakan sepanjang tahun lalu, imbal hasil investasi alias return of investment industri dana pensiun menurun. "Hampir 70% dana investasi industri dana pensiun itu ada di pasar modal. Jadi terkoreksinya pasar modal juga turut menurunkan imbal hasil," terang Gatut pada KONTAN, Minggu (5/1).

Gatut mengaku, dia belum mendapat angka pasti besar nilai investasi pascakoreksi. Namun, ia mengatakan, kemungkinan imbal hasil investasi dana pensiun tahun lalu minus 5%-8%.

Portofolio investasi industri dana pensiun sepanjang 2013 terdiri dari obligasi korporasi 23%-25%, deposito 23%-24%, surat utang negara (SUN) 21%, saham 17%, reksadana 5-6%, penyertaan langsung 3% dan properti 3%-4%.

Penurunan imbal hasil investasi juga terjadi di Dana Pensiun Mandiri. Gatut, yang juga merupakan Direktur Utama Dapen Mandiri mengatakan, sepanjang 2013, imbal hasil investasinya minus 2%-3%. Tahun lalu, komposisi portofolio Dapen Mandiri adalah obligasi korporasi 38%, saham 23%, SUN 15%, deposito 11,5%, penyertaan langsung sebesar 7,4%, reksadana 5% dan sisanya Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK-EBA) 0,5%.

Namun, Gatut mengatakan perusahaannya telah meramu komposisi portofolio yang mampu mendongkrak imbal hasil investasi hingga 10,9% tahun ini. Adapun komposisi portofolio Dapen Mandiri pada 2014 adalah obligasi korporasi 36,5%, saham 21%, SUN 14,5%, penyertaan langsung 9%, deposito 9%, reksadana 5,2% dan sisnya KIK-EBA sebesar 0,5%. "Komposisi ini sebagai bagian antisipasi kondisi ketidakpastian serta kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih rapuh serta mengurangi risiko pasar yang relatif besar," terang Gatut, Selasa (7/1).

Sementara itu, Dana Pensiun Telekomunikasi Indonesia (Dapen Telkom) masih mencatat imbal hasil positif tahun lalu. Dapen Telkom mencatat imbal hasil investasi 4,15% tahun lalu. Meski imbal hasilnya positif, angka ini jauh lebih rendah ketimbang Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang mematok target 12%. "Penurunan ini karena indeks yang turun dan berdampak pada imbal hasil kami," kata Siti Herlina, Direktur Investasi Dapen Telkom.

Hingga Desember lalu, Dapen Telkom mencatat dana kelolaan Rp 16,51 triliun. "Kini jumlah peserta dapen kami sebanyak 33.000 peserta," kata Siti.
Dapen Telkom menargetkan, imbal hasil investasi sebesar 10,7% tahun ini. Portofolio investasi Dapen Telkom tersebut tidak berbeda jauh dengan porsi tahun lalu. Tahun ini, Dapen Telkom menempatkan sebagian besar dana kelolaan di SUN dan obligasi sebesar 60%, saham 30%, deposito 8% dan sisanya di properti dan saham non-publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×