Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permasalahan dana pensiun (dapen) BUMN masih terus dilakukan pengecekan oleh Kementerian BUMN. Terbaru, disebutkan bahwa dapen-dapen BUMN ini membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 12 triliun.
“Kita sudah hitung. Angka sementara saat itu kan kita pakai (Rasio Kecukupan Dana) ya, nilai RKD-nya berapa. Dan itu memang ada kebutuhan penambahan modal sekitar Rp 12 triliunan total,” ujar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau yang kerap disapa Tiko, Rabu (12/4).
Tiko menambahkan saat ini pihaknya sedang melakukan pengelompokan mana saja dapen-dapen yang memang sangat kekurangan modal, mana yang ringan, dan dapen mana yang sudah memenuhi modal.
Mengingat, saat ini pihaknya juga sedang melakukan stres testing dari dapen-dapen BUMN tersebut. Salah satunya bertujuan untuk melihat mana dapen yang jika ada pergerakan suku bunga maupun harga saham masih ada ruang tumbuh.
Baca Juga: Permasalahan di Dana Pensiun BUMN Masih Jadi Sorotan, Ini Kata ADPI
Oleh karenanya, ia belum menyebut ada berapa jumlah dapen yang saat ini tergolong sangat kekurangan modal. Seperti diketahui sebelumnya, ada 65% dapen BUMN yang dinilai bermasalah berdasarkan dari RKD-nya.
“Nanti setelah Lebaran, kita akan umumkan secara detail tapi kira-kira angkanya Rp 12 triliun dan itu menyebar ada yang sangat berat ada yang ringan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News