kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Permasalahan di Dana Pensiun BUMN Masih Jadi Sorotan, Ini Kata ADPI


Selasa, 28 Maret 2023 / 19:21 WIB
Permasalahan di Dana Pensiun BUMN Masih Jadi Sorotan, Ini Kata ADPI
ILUSTRASI. Permasalahan yang terjadi di Dana Pensiun BUMN tidak berdampak pada Dana Pensiun yang sehat.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah yang terjadi  Dana Pensiun (Dapen) BUMN masih saja menjadi sorotan beberapa waktu belakangan. Yang terbaru, ada Dapen Pelindo atau DP4 yang tengah menjalani penyidikan dan berhenti mengelola kepesertaan dari PT Pengerukan Indonesia (Rukindo).

Melihat kondisi tersebut, Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menyadari bahwa saat ini Dapen BUMN memang ada yang bermasalah dan menjadi sorotan, namun tentunya tak akan berpengaruh pada dapen BUMN lainnya yang sehat.

“Sepanjang pengurus tidak melakukan kesalahan maka tidak masalah walaupun disoroti,” ujarnya.

Baca Juga: Dana Pensiun Pelindo Bakal Berhenti Kelola Dana Pensiunan PT Rukindo, Ada Apa?

Ia menyebutkan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan dapen-dapen BUMN ini mengalami masalah. Dengan permasalahan paling sering terjadi terkait investasi.

Pertama, pengurus kurang hati-hati dalam berinvestasi tidak melakukan analisis risk dan return secara komprehensif. Kedua, kemungkinan ada investasi pada reksadana atau kontrak kelolaan dana tapi manajer investasinya tak memiliki kinerja baik.

“Pengurus juga tidak berani ambil risiko untuk cut loss sehingga kerugian semakin besar,” imbuhnya.

Ketiga, dalam berinvestasi ada intervensi atau kepentingan pribadi atau pihak lain. Keempat, tidak menerapkan tata kelola dan manajemen risiko sesuai POJK yang ada.

“Sepanjang pengurus dapen itu taat pada tata kelola serta tidak ada intervensi dari pihak lain, investasi dapen pasti aman dan imbal hasilnya kontinyu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×