Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Dana Pensiun (Dapen) Bank Mandiri mulai mengalokasikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada portofolio investasi mereka.
Direktur Utama Dana Pensiun Bank Mandiri Abdul Hadie menyampaikan penyebab utama investasi Dapen beralih ke SRBI yakni, karena instrumen tersebut menawarkan tingkat diskonto relative menarik, aman dan likuid.
“Selain itu, SRBI juga merupakan alternatif penempatan jangka pendek yang cukup baik untuk menjaga likuiditas dapen,” kata Hadie kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).
Baca Juga: Pengelolaan Dana Pensiun Diperketat, Begini Respons Sejumlah Perusahaan Dapen
Disamping itu, Hadie mengungkapkan bahwa Dapen Bank Mandiri (DPBM) mengalihkan investasi pada sebagian portofolio investasi jangka pendek seperti Deposito Berjangka dan portfolio Surat Berharga Negara (SBN) yang durasinya kurang dari dua tahun ke SRBI, karena memberikan yield diskonto yang lebih baik.
Lebih jauh lagi, dia menyebutkan porsi investasi DPBM terbesar per 31 Oktober 2024 masih pada SBN dengan porsi sebesar 42,49%, Obligasi dan Sukuk Korporasi sebanyak 32,29% serta SRBI 6,93%, dengan mempertimbangkan investasi yang matched dengan liabilities-nya.
“Dalam kondisi tren bunga yang mulai menurun, DPBM masih dapat menciptakan Hasil Usaha Investasi (HUI) sampai dengan 31 Oktober 2024 sebesar Rp 650,33 miliar atau tumbuh 8,39% YoY dibandingkan dengan priode yang sama di tahun lalu,” ungkapnya.
Baca Juga: Terus Berguguran,10 Dana Pensiun yang Dibubarkan OJK Sepanjang 2024
Ia menilai prospek SRBI tahun 2025 masih akan tetap diminati investor meskipun tren diskonto nya akan menurun dibandingkan tahun 2024.
Hadie menjelaskan, strategi investasi DPBM sampai dengan akhir tahun, tidak akan banyak berubah sebagaimana rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024 yang telah ditetapkan, yang memang sudah mengantisipasi akan terjadinya trend penurunan suku bunga rupiah menjelang penghujung 2024.
Selanjutnya: Komisi XI DPR Sepakati Anggaran Operasional BI Rp 31,49 Triliun di 2025
Menarik Dibaca: Apakah Kulit Berminyak Perlu Moisturizer? Ini Jawabannya Menurut Dokter Kulit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News