CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Dato Sri Tahir tambah modal Bank Mayapada (MAYA) sebesar Rp 3,5 triliun


Selasa, 28 April 2020 / 18:02 WIB
Dato Sri Tahir tambah modal Bank Mayapada (MAYA) sebesar Rp 3,5 triliun
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Dato Sri Tahir berpose sebelum upacara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Presiden resmi melantik sembilan orang Wantimpres periode 2019-2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dato Sri Tahir melakukan aksi penambahan modal senilai Rp 3,5 triliun kepada PT Bank Mayapada Tbk (MAYA). Menariknya aksi ini dilakukan dengan tukar guling aset sejumlah perusahaan Tahir.

Dari surat perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (28/4) aksi bermula dari Bank Mayapada yang membeli tiga Gedung: Menara Topas, Jakarta; Gedung Perkantoran Mayapada Complex, Surabaya; dan Gedung perkantoran di Bali senilai total Rp 3,5 triliun.

Baca Juga: Mengejutkan, Pemegang Saham Bank Mayapada (MAYA) Batalkan Setoran Modal Rp 252 Miliar

Ketiga gedung tersebut juga dimiliki oleh Tahir dan Keluarganya. Menara Topas, dan Mayapada Complex dimiliki melalui PT Mayapada Prakarsa Propertindo, sementara Geund di Bali dimiliki pribadi oleh Tahir, dan anaknya Jonathan Tahir.

“Pendanaan atas pembelian tanah dan bangunan bersumber dari kas internal perseroan,” kata Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahrijadi.

Selama ini ketiga gedung tersebut disewa Bank Mayapada untuk sebagai operasional unit-unit bisnisnya. Setelah beli, Gedung di Bali sendiri akan dijadikan kantor cabang utama perseroan.

Baca Juga: Jual kantor ke Bank Mayapada, pendapatan Maha Properti (MPRO) naik 307,45% pada 2019

Menariknya, dana penjualan yang dikucurkan Bank Mayapada justru kembali ke perseroan dalam bentuk setoran modal dari para pemegang saham.

“Dana pembelian yang diterima oleh penjual tersebut disetorkan kembali kepada perseroan sebagai dana setoran modal perseroan. Dengan demikian, transaksi tersebut tidak menganggu kondisi keuangan dan justru memperkuat permodalan perseroan,” sambung Hariyono.

Sebelumnya Bank Mayapada juga telah menerima setoran modal senilai total Rp 252,08 miliar dari PT Mayapada Karunia, PT Mayapada Kasih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×