kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Daya Beli Rendah Masih Berlanjut di 2025, Ini Strategi Bank Dongkrak Kredit Konsumsi


Minggu, 02 Februari 2025 / 11:24 WIB
Daya Beli Rendah Masih Berlanjut di 2025, Ini Strategi Bank Dongkrak Kredit Konsumsi
ILUSTRASI. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). Daya beli masyarakat yang rendah masih berlanjut di 2025, namun perbankan optimistis permintaan pembiayaan dan kredit konsumsi tumbuh tahun ini.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Daya beli masyarakat yang rendah diproyeksikan masih berlanjut di tahun 2025, namun perbankan masih tetap optimistis permintaan pembiayaan dan kredit konsumsi masih mampu tumbuh tahun ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae belum lama ini juga menyampaikan bahwa daya beli masyarakat yang rendah diproyeksikan masih berlanjut di tahun 2025 yang kemudian masih menjadi tantangan bagi industri pelaku usaha dan dapat berdampak ke perbankan.

Jika melihat data Bank Indonesia pada akhir tahun 2024, dimana tercatat  penyaluran kredit perbankan ke segmen konsumsi tumbuh 9,8% yoy per Desember 2024, dengan nilai kredit mencapai Rp 2.195,1 triliun. Jumlah tersebut tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 10,2% yoy per November 2024 yang mencapai Rp 2.178 triliun.

Sejalan dengan itu, sejumlah bankir juga menilai belum bisa memproyeksikan arah permintaan kredit di perbankan pada tahun 2025, mengingat masih sangat awal untuk memperkirakan. Selain itu bank juga masih terus berdiskusi dengan regulator dalam hal ini OJK dalam menetapkan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025.

Baca Juga: Warga Semakin Suka Pinjol, Pastikan Pilih Pinjol Legal & Jauhi Layanan Ilegal!

“Kita baru memasuki tahun 2025. Nobody knows apa yang akan terjadi di 2025. Kita akan mengikuti market, kita akan sangat prudent dalam memberikan pinjaman-pinjaman. Tetapi kita juga tidak bisa melepas daripada situasi lemahnya buying power masyarakat. Karena kredit itu bukan tergantung dari bunga tinggi atau rendah. Tetapi apakah memang ada demand untuk kredit tersebut,” ungkap Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja belum lama ini.

BCA pada tahun lalu telah menyalurkan kredit ke segmen konsumer sebesar Rp 223,7 triliun per Desember 2024, meningkat 12,4% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 199,1 triliun.

Adapun segmen yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan kredit konsumer BCA berasal dari segmen properti atau mortgage dengan nilai kredit Rp 135,5 triliun, disusul oleh kredit ke segmen kendaraan bermotor sebesar Rp 65,3 triliun, dan kredit perorangan sebesar Rp 22,9 triliun.

BCA sendiri tiap tahun selalu menggelar BCA Expo sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan kredit konsumsi. Ini juga menjadi strategi BCA untuk memberikan kemudahan dan berbagai promo menarik bagi masyarakat dan nasabahnya.

Sementara itu Permata Bank tetap optimistis dalam menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2025 dengan beragam strategi. Djumariah Tenteram, Direktur Consumer Banking Permata Bank mengatakan, pihaknya akan fokus pada semua segmen, termasuk di antaranya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kartu Kredit, hingga pembiayaan ke UMKM.

“Target tahun ini adalah 2 digit peningkatannya. Sesuai dengan arahan dari pemerintah juga gimana caranya kita bisa lebih agresif lah ya. Tahun lalu dibanding tahun ini, tahun ini akan peningkatannya akan lebih tinggi ya dibandingkan tahun sebelumnya.,” ungkap Djumariah Tenteram, Direktur Consumer Banking Permata Bank kepada Kontan, Kamis (30/1).

Salah satu strategi Permata Bank adalah dengan menggelar Travel Fair di awal tahun 2025. Menurut Djumariah tiap tahunnya animo masyarakat mengikuti acara Travel Fair yang diadakan Permata Bank selalu meningkat. Hal ini menjadi peluang untuk meningkatkan transaksi Kartu Kredit tahun ini.

“Transaksi pengguna kartu kredit di luar negeri, kita melihat tahun lalu peningkatannya mengalami angka yang cukup signifikan, naiknya mendekati 30%. Nah itu yang menyebabkan kita semangin semangat nih, targetnya naik nih ceritanya,” ungkap Djumariah.

Lebih lanjut Djumariah menyebut, pengguna Kartu Kredit Permata Bank juga meningkat naik ke 20% pada tahun 2024 lalu. Sejalan dengan itu transaksi Kartu Kredit juga meningkat terutama pada segmen traveling, pemesanan tiket dan hotel, dan lainnnya. 

Baca Juga: Hati-Hati Pencurian Data KTP untuk Pinjol, Ini Bahaya dan Cara Ceknya

Selanjutnya: Balas Trump, Kanada Juga Umumkan Pengenaan Tarif Impor 25% dari AS Mulai Selasa (4/2)

Menarik Dibaca: 17 Rekomendasi Makanan Sehat bagi Penderita Gula Darah Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×