kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,85   -24,88   -2.68%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delapan bank bentuk inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia


Kamis, 31 Mei 2018 / 12:44 WIB
Delapan bank bentuk inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia
ILUSTRASI. Stan Bank Negara Indonesia (BNI)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak delapan bank membentuk inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia. Delapan bank ini adalah Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Bank Artha Graha, Bank BJB, BRI Syariah dan Bank Muamalat.

Delapan bank ini tercatat sebagai penggerak pertama dalam bidang sustainable banking. Bank ini mewakili 48% dari total aset seluruh industri perbankan.

Inisiatif keuangan berkelanjutan merupakan inmplementasi dari praktik keuangan berkelanjutan yang inklusif pada sektor jasa keuangan. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari proyek pertama yaitu first step to sustainable bank yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2015 lalu.

Langkah rintisan di bidang sustainable finance ini didukung oleh WWF Indonesia. Sebanyak delapan bank ini memperoleh bimbingan terkait manajemen risiko berbasis lingkungan hidup.

Hasil nyata dari inisiatif keuangan berkelanjutan ini adalah lahirnya kebijakan dan standard operating prosedur di masing-masing bank. Selain itu bank juga memperbaiki kualitas pembiayaan pada sektor usaha yang memiliki riisko lingkungan tinggi.

Inisiatif keuangan berkelanjutan ini didasarkan pada peraturan OJK POJK No 51 dan No. 60 2017 tentang penerapan prinsip keuangan berkelanjutan dan green bond.

Bob Tyasika Ananta, Direktur Manajemen Risiko BNI mengatakan implementasi aturan POJK ini akan mulai diterapkan pada 2019 mendatang.

"Prinsipnya adalah bagaimana industri keuangan berkotribusi konkret dan riil terhadap lingkungan dan sustainable finance," kata Bob dalam konferensi pers, peluncuran insiatif berkelanjutan Indonesia, Kamis (31/5).

Sebagai gambaran saja, berdasarakan hasil riset UNEP dan DBS pada November 2017 tercatat peluang investasi hijau di Asean masih cukup tinggi yaitu US$ 2,3-US$ 3 triliun dengan potensi terbesar ada di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×