Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah persaingan likuiditas yang sengit, perbankan perlu menjalankan strategi yang tepat. Di mana, segmen tertentu bisa jadi ceruk bagi bank untuk mendapat sumber pendanaan baru, terutama dana murah.
Dalam hal ini, PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk (BWS) dinilai memiliki ceruk yang tak dimiliki banyak bank. Sebagai bank yang dimiliki investor Korea Selatan. BWS bisa menyasar generasi muda seperti penggemar budaya Korea (K-Pop)
Terlebih, di saat BWS dihadapkan pada rasio likuiditas (LDR) yang cukup ketat di level 174,73% per Juni 2025. Di tambah, rasio dana murah baru sekitar 29,41% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK).
Edo Ardiansyah dari Phillip Sekuritas mengungkapkan saat ini K-Pop cukup erat dengan Milenial dan Gen Z melalui selera musik dan drama korea. Bank-bank asal Negeri Ginseng dinilai memiliki keunggulan dalam hal ini karena asosiasinya dengan Korea.
Baca Juga: Laba Bank IBK Indonesia Menyusut 6,88% pada Semester I-2025
Sebagai gambaran, jumlah penggemar K-Pop di seluruh dunia diperkirakan mencapai lebih dari 156 juta. Indonesia menjadi negara dengan penggemar K-Pop terbanyak di dunia setelah Jepang dan Amerika Serikat.
“Pangsa pasarnya sangat besar dan terus bertumbuh untuk populasi Indonesia. Tidak hanya besar tetapi mereka juga sangat loyal” ujar Edo Ardiansyah, Jumat (8/8).
Meski demikian, Edo mengingatkan bahwa positioning saja tidak cukup terkait hal ini. Terlebih, saat ini BWS memiliki produk tabungan dengan target pasar generasi muda bernama Tabungan Cerdas.
“Butuh formulasi strategi yang tepat untuk menggaet nasabah kalangan milenial dan gen z penggemar K-Pop terutama dari sisi partnership, offering dan promo yang tepat tetapi efisien hingga kanal digital yang digunakan” tambahnya.
Lebih lanjut, ia bilang sejatinya BWS memiliki kapasitas dan kapabilitas yang baik untuk ekspansi ke segmen milenial dan gen Z karena didukung dengan permodalan yang kuat dan size yang besar.
Sebagai informasi, BWS merupakan bank KBMI II dengan modal inti tier-1 sebesar Rp11,4 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) di level 31,1% per Juni 2025. Dari sisi nilai modal inti tier-1, Edo melihar BWS merupakan bank asal Korea yang beroperasi di Indonesia terbesar dibandingkan dengan lainnya
“Saya rasa dengan size yang mereka [BWS] miliki, dukungan strategis dari induk dan segmentasi produk yang tepat, serta tren K-pop dan basis fans yang besar ini bisa menjadi alternative funding sources dan transaksional yang murah untuk mereka di tengah persaingan mencari dana pihak ketiga (DPK) di industri yang ketat dan intens” pungkasnya.
Baca Juga: Pengertian Payment ID, Jenis Transaksi yang Bisa Dipantau, dan Tanggapan Bank
Selanjutnya: Ekspor Tiongkok Melejit Lampaui Prediksi, Ini Penyebab Utamanya
Menarik Dibaca: Masuk Daftar Indeks MSCI, Ini Rekomendasi Teknikal Saham CUAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News