Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Iklim bisnis pada tahun 2015 lalu tak terlalu bersahabat bagi pelaku usaha asuransi umum syariah. Tak terkecuali bagi PT Asuransi Takaful Umum.
Presiden Direktur Takaful Umum Arfandi Arief menyebutkan, sepanjang tahun lalu, perusahaannya mengumpulkan premi sebesar Rp 110 miliar. "Tak beda jauh dengan capaian ahun 2014," kata dia pekan lalu.
Perlambatan ekonomi yang terjadi menjadi salah satu isu utama stagnannya kinerja perseroan di tahun lalu. Perlambatan yang terjadi ikut menyeret sejumlah sektor industri mencatatkan kinerja yang kurang begitu menggembirakan, termasuk sektor otomotif.
Bagi industri asuransi umum syariah sektor ini merupakan salah satu tulang punggung dalam berbisnis. Kondisi serupa juga diakui Arfandi ikut terjadi di Takaful Umum.
Maklum saja, rata-rata kotribusi dari lini bisnis asuransi kendaraan mencapai 40% dari keseluruhan premi yang dikantongi perusahaan saban tahun.
Namun ia menyebut tak semua segmen kendaraan menurun. Masih ada segmen-segmen yang masih mencatatkan kinerja yang positif. "Memang ada penurunan di asuransi kendaraan komersial. Tapi di kendaraan penumpang masih bagus," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News