Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pedagain mencatat bahwa segmen gadai yang paling banyak digandrungi nasabah adalah gadai emas, di mana gadai emas mendominasi portofolio gadai sebesar 98% dari total barang jaminan yang diterima.
Namun, tak hanya terpaut pada bisnis gadai saja, bahkan bisnis non gadai sudah memiliki kontribusi lebih dari 15% dari total kinerja bisnis PT Pegadaian.
Hal tersebut diungkap oleh Direktur Keuangan, Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko PT Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha yang menyatakan bahwa kontribusi bisnis non gadai tersebut meningkat 13% dari tahun sebelumnya.
“Bisnis Pegadaian di luar bisnis gadai antara lain produk investasi emas, baik cicil emas maupun tabungan emas, serta pinjaman mikro berbasis fidusia untuk usaha, wisata, pendaftaran porsi haji, dan kebutuhan lain,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/9).
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (12/9) di Pegadaian Kompak Naik
Ferdian menjelaskan, sampai saat ini bisnis gadai masih menjadi portofolio bisnis utama dengan komposisi lebih dari 80% yang didominasi oleh barang jaminan perhiasan emas. Sebagai bentuk diferensiasi, PT Pegadaian memperluas barang jaminan di luar emas.
“Adapun di luar gadai emas, Pegadaian dapat melayani gadai barang elektronik, kendaraan bermotor, bahkan saham dan obligasi negara dapat diterima sebagai jaminan,” jelasnya.
Terbaru, lanjut Ferdian, PT Pegadaian juga menerima agunan barang branded seperti arloji, tas, dan barang branded lainnya.
Selain itu, juga menerima agunan barang-barang produksi khusus di beberapa daerah, misalnya traktor, genset, kaleng susu yang biasa digunakan di peternak susu dan peralatan rumah tangga lainnya.
“Ke depan, barang jaminan non emas ini diharapkan dapat terus tumbuh untuk meningkatkan size bisnis gadai secara keseluruhan,” terangnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Berada di Rp 1.069.000 Per Gram Pada Hari Ini, Minggu (10/9)
Menilik laporan keuangan PT Pegadaian per Semester I 2023, pendapatan usaha dari penjualan emas alami peningkatan sebesar 8,77% year on year (yoy) menjadi Rp 3,95 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari usaha lainnya meningkat 17,67% yoy menjadi Rp 186,31 miliar per semester I 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 158,32 miliar.
Persaingan Bisnis Makin Ketat
Ferdian mengungkapkan, persaiangan bisnis gadai bukan hanya datang dari perusahaan pergadaian swasta saja. Di mana, menurut dia, persaingan di industri keuangan terutama penyedia pinjaman semakin menipis.
“Untuk produk gadai saja Pegadaian perlu memantau pergerakan alternatif pinjaman cepat lain seperti fintech. Jadi untuk produk di luar bisnis gadai emas, persaingan justru kami hadapi dengan multifinance, koperasi, fintech, dan juga produk substitusi perbankan,” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (9/9) di Pegadaian Kompak Naik
Dia bilang, jika spesifik mengenai gadai swasta yang notabene barang agunan yang diterima adalah non emas maka menjadi pesaing terdekat dibanding industri lainnya.
“Namun Pegadaian meyakini masih memiliki keunggulan di antaranya sewa modal yang lebih kompetitif, jenis agunan yang lebih beragam, jaringan yang luas, serta sistem penaksiran yang telah teruji puluhan bahkan ratusan tahun,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News