kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi corona, pembiayaan syariah masih terus melorot


Selasa, 29 September 2020 / 17:30 WIB
Di tengah pandemi corona, pembiayaan syariah masih terus melorot
ILUSTRASI. Penjualan kendaraan melalui salah satu perusahaan pembiayaan di Tangerang Selatan, Selasa (15/9). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/09/2020.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju bisnis pembiayaan syariah multifinance terus merosot sejak tiga tahun terakhir. Sampai saat ini, penurunan pembiayaan syariah juga masih berlanjut. Otoritas Jasa (OJK), mencatat, pembiayaan syariah industri multifinance turun 21,66% yoy menjadi Rp 13,16 triliun hingga Agustus 2020. Padahal Agustus tahun lalu pembiayaan syariah masih sebesar Rp 16,80 triliun. 

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan menyebut, faktor utama penurunan karena anjloknya pembiayaan di sektor otomotif,  usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), perjalanan haji dan umrah. 

Dengan realisasi itu, ia memperkirakan pertumbuhan pembiayaan syariah akan negatif double digit sampai akhir tahun. Artinya, bisnis syariah multifinance berpotensi turun cukup dalam. "Akhir tahun tidak akan membaik. Hampir dipastikan menurun signifikan dibandingkan tahun lalu," kata Bambang, Senin (28/9).

Salah satunya, dialami PT Indosurya Inti Finance (Indosurya Finance). Awalnya, perusahaan menargetkan pembiayaan syariah tahun ini capai Rp 125 miliar namun terpaksa diturunkan karena bisnis melambat.  "Sedang pandemi, (pembiayaan syariah) kita belum tumbuh atau sangat rendah. Kami sudah revisi (target tahun ini)," kata Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung. 

Sebaliknya, bisnis syariah PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) justru menanjak. Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyebut, hingga Agustus 2020 pembiayaan perusahaan naik 14% yoy menjadi Rp 1,75 triliun.

"Peningkatan ini sejalan dengan adanya produk baru seperti pembiayaan durables syariah yang mulai diminati masyarakat. Kami juga mengoptimalkan penawaran segmen syariah di kantor cabang," jelasnya. 

Hingga akhir tahun, Adira Finance tetap menyalurkan pembiayaan baru baik konvensional maupun syariah. Di tengah ketidakpastian ekonomi, perusahaan akan lebih selektif menyalurkan pembiayaan baru serta menjaga kualitas aset. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×