Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja himpunan bank milik negara (Himbara) tumbuh positif meski pandemi masih menghantui perekonomian Indonesia. Ketua Himbara Sunarso bilang laba empat bank BUMN ini tercatat senilai Rp 29,9 triliun per Juni 2021.
Nilai itu naik 18,4% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 25,25 triliun di Juni 2020. Sunarso yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), menyatakan kinerja ini tidak terlepas dari kecakapan Himbara dalam merespons pandemi.
“Kinerja Himbara secara keseluruhan, kita ini ada hikmahnya, bahwa sejak 97 sering krisis. Akibat sering krisis risik industri, regulasi, disiplin industri untuk risk management lebih sigap. Krisis yang berat ini, policy kita relatif tepat merespon tantangan,” ujarnya secara virtual pada Kamis (2/9).
Lanjut ia, dalam situasi tidak pasti ini, aset dari gabungan BRI, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) tercatat senilai Rp 3.904,3 triliun pada paruh pertama 2021. Nilai itu naik 7,7% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 3.625,3 triliun.
Baca Juga: Gelar rights issue, Bank BRI bakal kembali jadi bank terbesar di Indonesia?
“Di tengah isu kredit yang stagnan, kredit himbara tumbuh 5,4% dari Rp 2.421,1 triliun menjadi Rp 2.552,9 triliun per Juni 2021. Himpunan dana masyarakat (DPK) mampu tumbuh 8,7% dari Rp 2.711,6 triliun menjadi Rp 2.948,7 triliun,” jelasnya.
Ia mengakui, Himbara mampu mengelola aset dengan baik. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga di kisaran 3%. Lantaran, Himbara mengelola balancing prudent, pencadangan melebihi kebutuhan antisipasi pemburukan yang ada.
“Kita lihat tadi, bahwa pasar dan bisnisnya tidak dalam kondisi yang optimal. Kita terima kasih pada pemerintah, untuk angkat geliat ekonomi, himbara ada di belakangnya. Karena ekonomi digerakkan stimulus, bisnis himbara ikuti stimulus itu,” paparnya.
Memang pemerintah telah mengalokasikan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp 797,9 triliun sepanjang 2021. Nilai itu naik dari dana PEN 2020 senilai Rp 579,9 triliun. Dana itu digunakan untuk perlindungan sosial, kesehatan, dukungan UMKM dan koperasi, insentif usaha, hingga program prioritas.
Selanjutnya: BSI dorong penguatan ekosistem ekonomi syariah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News