kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi, pertumbuhan pinjaman Investree diklaim masih stabil


Kamis, 09 Juli 2020 / 13:58 WIB
Di tengah pandemi, pertumbuhan pinjaman Investree diklaim masih stabil
ILUSTRASI. Co-Founder & Chief Executive Officer Investree, Adrian Gunadi, saat berkunjung ke Redaksi KONTAN, Jakarta (10/4) Investree sebagai perusahaan teknologi finansial di Indonesia di tahun 2019 ini mengembangkan ekspansi Internasional ke Thailand dimulai denga


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech P2P lending Investree mencatat pertumbuhan pinjaman masih berjalan stabil meski pandemi masih mewabah. Berdasarkan data internal, per Juni 2020 adapun jumlah pinjaman yang disalurkan Investree meningkat 41% dibandingkan Mei 2020.

Untuk diketahui, sampai saat ini jumlah pinjaman yag disalurkan oleh Investree kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) mencapai Rp 4,35 triliun. Adapun TKB-90 Investree sejak April hingga Mei 2020 masih di atas 99%.

Baca Juga: Salah satu cara hindari pencurian data pribadi: bijak gunakan media sosial

CEO & Co – Founder Investree Adrian Gunandi mengatakan, hal ini menunjukkan borrower Investree masih menjalankan usahanya dengan baik, serta mampu membayarkan pinjaman meskipun dalam situasi yang sulit.

Tak hanya itu, Adrian menilai sejak Maret 2020 jumlah borrower pun meningkat, terbukti 34 perusahaan telah tergabung ke ekosistem Investree. Melihat pencapaian itu Adiran menegaskan pihaknya akan menjaga kepercayaan lender maupun borrower, sekaligus memberikan solusi permodalan bagi pengusaha agar dapat bertahan serta melindungi lender maupun aset yang dimiliki.

“Kami sadar di situasi penuh ketidakpastian ini banyak pelaku usaha yang kesulitan terutama dari segi arus kas. Oleh karena itu, Investree fokus pada produk pinjaman dengan skema rantai pasokan (supply chain financing) seperti Invoice Financing. Perusahaan yakin skema pinjaman modal usaha jangka pendek ini mampu membantu borrower untuk kembali membangkitkan bisnis sekaligus memberi rasa aman bagi lender yang melakukan pendanaan,” ujar Adiran dalam keterangan pers (9/7).

Lanjut ia, sampai saat ini portofolio pinjaman Investree masih di dominasi oleh Invoice Financing dengan skema pembiayaan supply chain financing, sehingga pinjaman borrower diajukan berdasarkan tagihan atas pekerjaan yang telah selesai dan menunggu pembayaran kokoh dalam hal keuangan. Menurutnya, hal itu seperti BUMN, pemerintah maupun perusahaan multinasional.

Baca Juga: Dinilai telah berkembang pesat, pemerintah dituntut kembangkan ekonomi digital

Adrian bilang, pihaknya turut mendukung terhadap pertumbuhan UKM yang bergerak di sektor esensial bagi penanganan covid-19.

“Di tengah pandemi yang masih berlangsung, Investree berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan finansial bagi pelaku usaha yang berkaitan erat dengan upaya penanganan covid-19. Hal itu seperti penyedia alat-alat kesehatan dan pelindung diri. Bagaimanapun juga, mereka bergerak di sektor krusial yang perlu didukung,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×