Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank mulai menawarkan suku bunga deposito lebih tinggi dari yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), di luar bank-bank digital. Bunga ditawarkan berbalut program promo.Tawaran itu datang di tengah proyeksi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Ini tentu kabar baik bagi deposan yang ingin mencari imbal hasil dari penempatan dana di bank. Dalam dua tahun terakhir, menempatkan dana di deposito hampir tak ada bedanya lagi dengan tabungan. Bunga deposito yang ditawarkan bank sangat rendah lantaran Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya ke 3,5%, level terendah sepanjang sejarah.
Namun, para deposan perlu mengingat tawaran bunga tinggi itu ada risikonya. Sebab suku bunga penjaminan LPS hanya 3,5%.
Salah satunya adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. Bank ini menawarkan bunga deposito 5,2% p.a untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan untuk nasabah perorangan maupun badan usaha. Tawaran itu dibalut lewat program D’Star 52nd Anniversary dalam rangka ulang tahun perseroan.
Baca Juga: Bankir Tunggu Aturan Turunan Guna Salurkan Kredit dengan Agunan Kekayaan Intelektual
Program itu berlaku mulai tanggal 18 Juli 2022 sampai dengan 18 Oktober 2022. Selain itu, Bukopin menawarkan suku bunga valas hingga 1,3% untuk penempatan 3 bulan dan 6 bulan.
Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, perseroan berharap program itu dapat memberikan stimulus peningkatan dana pihak ketiga (DPK). Bank ini memang terus berupaya memperbaiki likuiditas setelah resmi dikendalikan Kookmin Bank.
Per Maret 2022, DPK Bank KB Bukopin mencapai Rp 44,13 triliun, naik dari Rp 43,43 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tren pertumbuhan DPK KB Bukopin terus berlanjut sejak tahun 2021 dimana strategi rebranding yang dilakukan telah berhasil mengembalikan kepercayaan nasabah pada KB Bukopin," kata Robby dalam keterangannya, Minggu (17/7).
BI akan mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis (21/7. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings sebelumnya memperkirakan BI akan mulai menaikkan suku bunga acuan pada tahun 2022 sebesar 50 basis poin (bps) dari level 3,5% saat ini.
Baca Juga: Begini Strategi Pengawasan Perbankan Dibawah Pimpinan OJK Terpilih Periode 2022-2027
PT Bank Ina Perdana Tbk juga menawarkan bunga deposito lebih tinggi dari LPS rate.
"Suku bunga tertinggi saat ini sedikit lebih tinggi dari LPS," ungkap Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu pada KONTAN, Selasa (19/7).
Dia tidak merinci bunga deposito tertinggi Bank Ina saat ini. Namun, berdasarkan data laporan harian bank umum (LHBU) BI bunga deposito tertinggi Bank Ina per 19 Juli 2022 untuk tenor tiga bulan mencapai 5%.
Adapun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJB) menawarkan bunga deposito spesial bagi deposan dengan nominal penempatan dana tertentu sekitar 20-50 bps di atas counter.
"Saat ini bunga di counter di kisaran 3%," kata Yuddy Renaldi Direktur Utama Bank BJB.
Baca Juga: Bank Mandiri Bukukan Kontribusi Pembiayaan Hijau 11,5% dari Total Portofolio Kredit
Ia bilang, rate tersebut belum mengalami perubahan khususnya dalam satu bulan terakhir ini. Ke depan, lanjutnya, Bank BJB akan melihat perkembangan suku bunga acuan BI dalam menetapkan penyesuaian bunga deposito. Sementara likuiditas perseroan saat ini masih cukup memadai.
Bank lain yang menawarkan bunga tinggi berdasarkan bunga tinggi berdasarkan LHBU per 19 Juli 2022 diantaranya Bank Resona Perdani 5,72% untuk tenor 3 bulan, Bank MNCA 5,25% untuk tenor 3 bulan, Bank Gansha 5,36% untuk tenor tiga bulan, dan Bank Maspion 5% untuk tenor 3 bulan.
Sedangkan bank-bank digital masih tetap menawarkan bunga tinggi hingga saat ini. Seabank Indonesia menawarkan program bunga 7% yang berlaku hingga September 2022 dan Allo Bank menawarkan bunga 6%.
- Keuangan | 13 Menit lalu
- Regional | 17 Menit lalu
- Internasional | 39 Menit lalu