Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tengah tahun, industri asuransi mencatatkan pertumbuhan positif di tengah pemulihan ekonomi. Sebaliknya, klaim industri justru mencatatkan penurunan saat pandemi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, premi industri asuransi jiwa naik 25,31% menjadi Rp 65,10 triliun hingga April 2021. Klaim asuransi justru turun 7,54% yoy menjadi Rp 20,83 triliun pada periode yang sama.
Menanggapi hal itu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai kenaikan tersebut menjadi indikasi awal pemulihan ekonomi dari tekanan Covid-19 sejak tahun lalu. Hal ini didorong peningkatan aktivitas masyarakat serta dunia bisnis yang turut meningkatkan pendapatan industri.
"Masifnya kenaikan premi dari bisnis baru dan positifnya hasil investasi di kuartal satu tahun ini membuat lonjakan pendapatan yang cukup tajam," kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu, Selasa (6/7).
Dengan catatan, hal ini mesti didukung oleh keberhasilan vaksinasi dan menurunnya penularan virus Covid 19 yang akan menyumbang besar potensi rebound pertumbuhan ekonomi makro secara jangka panjang.
Baca Juga: Agen asuransi berstatus MDRT di Indonesia capai 3.641 orang hingga Juli 2021
Namun momentum itu tidak dapat bertahan lama. Menurutnya, semua stakeholders harus bekerjasama untuk terus menjaga tingkat kepercayaan terhadap kinerja perekonomian secara makro, dan industri asuransi jiwa secara khusus.
Secara makro, ia melihat kesadaran berasuransi berkaitan dengan pemulihan ekonomi makro dan penanganan Covid-19. Oleh karena itu, semua perusahaan terus berupaya meningkatkan literasi asuransi.
"Sembari meningkatkan tata kelola organisasi, baik dari sisi kinerja investasi maupun business process asuransi lainnya," terangnya.
Sementara itu, AAJI mencatat porsi pembayaran klaim dan manfaat terbesar berasal dari klaim nilai tebus (surrender) sebesar 59,9% dari total klaim pada kuartal I 2021. Klaim tersebut tumbuh 30,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Banyaknya klaim Surrender dalam masa pandemi seperti sekarang ini disebabkan karena masih banyaknya masyarakat yang membutuhkan uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari," terangnya.
Oleh karena itu, perlu adanya edukasi ke masyarakat jika membutuhkan dana disarankan tidak melakukan klaim surrender, melainkan melakukan klaim partial withdrawal saja agar tetap mendapatkan dana dan layanan asuransi tetap berjalan.
Selanjutnya: Reksadana pasar uang kembali jadi reksadana dengan kinerja terbaik pada pekan lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News