kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Didorong sektor otomotif, piutang pembiayaan multifinance mulai merangkak naik


Kamis, 10 Juni 2021 / 19:33 WIB
Didorong sektor otomotif, piutang pembiayaan multifinance mulai merangkak naik
ILUSTRASI. Penjualan kendaraan roda empat di Adira Expo Serpong Tangerang Selatan, Rabu (20/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/01/2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis multifinance mulai naik untuk pertama kalinya setelah sempat terpukul pandemi corona. Hal ini terlihat dari peningkatan penyaluran pembiayaan secara bulanan. 

Dibandingkan bulan sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, piutang pembiayaan industri naik 0,25% pada Maret 2021 menjadi Rp 362,79 triliun. Kenaikan berlanjut pada bulan berikutnya menjadi Rp 364,71 triliun atau tumbuh 0,27% secara bulanan. 

"Kami menyambut positif bahwa piutang pembiayaan secara bertahap memang ada pergerakan naik jika kami lihat bulan ke bulan. Kalau secara tahun ke tahun (yoy) masih minus sekitar 18% - 19%," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI) Suwandi Wiratno dalam diskusi secara daring. 

Baca Juga: Begini strategi BPD memacu penyaluran kredit multiguna pada tahun 2021

Menurut Suwandi, pertumbuhan positif tersebut karena didukung pembiayaan mobil yang berkontribusi sekitar 70% - 80% dari total pembiayaan industri. Dengan porsinya yang besar, pemberian diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBm) turut mengerek bisnis di sektor ini. 

Selain mobil, pembiayaan motor juga ikut naik walau tidak mendapatkan insentif dari pemerintah. Hal ini seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat untuk segmen otomotif. 

Hal serupa terjadi pada bisnis Adira Finance. Sampai April 2021, pembiayaan perusahaan bisa mencapai 80% dari realisasi sebelum pandemi. Nilai itu meningkat dari kinerja Januari lalu yang hanya 50% - 55% dari pembiayaan tahun 2019. 

"Secara industri penjualan roda dua dan roda empat juga meningkat secara bulanan. Sehingga ini merefleksikan tambahan penjualan kami," kata Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli.

Baca Juga: Penyaluran kredit konstruksi oleh SMF diharapkan bisa dimulai pada tahun ini

Khusus pembiayaan pada bulan April, mencapai 89% karena daya beli masyarakat meningkat pesat saat momen ramadan. Namun turun sedikit menjadi 70% pada bulan Mei 2021. 

Hingga saat ini, pembiayaan Adira Finance masih didominasi otomotif yakni 80% total pembiayaan. Sementara sisanya adalah pembiayaan multiguna. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan menyebut sebanyak 173 pemain multifinance, 100 diantara bermain pada pembiayaan kendaraan. Baik itu bersifat konsumtif maupun produktif. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×