kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Digitalisasi Keuangan UMKM Semakin Mendesak


Senin, 01 Juli 2024 / 20:04 WIB
Digitalisasi Keuangan UMKM Semakin Mendesak
ILUSTRASI. Transaksi digital dengan QRIS. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Menurutnya, digitalisasi transaksi pembayaran menjadi keharusan bagi setiap UMKM di tengah derasnya perputaran uang dan pengembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih.

“Digitalisasi transaksi keuangan UMKM itu suatu keniscayaan yang wajib dimiliki UMKM dan bentuk dukungan pertumbuhan ekonomi nasional. Tentu sebagai perusahaan fasilitator transaksi keuangan digital dan konsultan keuangan, saya mendukung hal itu,” ujar Indra.

Baca Juga: Hadapi Serangan Siber, Transformasi Digital di Indonesia Jalan Terus

Indra juga sepakat pentingnya pendidikan dan pendampingan konsultasi keuangan kepada UMKM terutama dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan merupakan alat utama untuk memantau kinerja keuangan dan arus kas UMKM.

“Laporan keuangan juga menjadi alat pemilik usaha membuat keputusan tepat dan strategi bisnis, termasuk menarik investor.  Dari sisi hukum tentunya juga untuk pelaporan pajak dan pembayarannya sehingga sesuai aturan yang ada,” ujarnya.

Terkait dengan harapan Edy adanya pihak yang bersedia melakukan pendampingan dan pelatihan soal keuangan kepada pelaku UMKM, Indra menyakini banyak perusahaan system keuangan digital bersedia melakukannya.

Namun, Indra berharap perusahaan yang melakukan pendampingan dan konsultasi keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang managemen mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Managemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang system keamanan Informasi.

Perusahaannya saat ini sudah memiliki ketiga ISO dan terus melakukan sosialisasi mencakup pengembangan sistem keuangan (POS dan ERP), Fasilitator transaksi keuangan digital (payment aggregator), hingga konsultasi keuangan kepada UMKM.

Baca Juga: Jalin Gandeng Bank UMKM Jatim Percepat Transformasi Digital Perbankan Daerah

TDC sendiri memiliki tiga produk yakni M2PAY, MEbook dan Posku Lite.  Ketiganya masing-masing menyediakan metode pembayaran dan pemantauan transaksi, system informasi teritegrasi, dan kemudahan pencatatan toko dan bistro.

“Penting buat UMKM mengetahui jati diri perusahaan penyedia system transaksi digital atau perusahaan yang akan memberikan pendampingan keuangan, salah satunya kepemilikan tiga ISO diatas,   karena itu bagian dari proteksi untuk mereka sendiri sebagai penguna,” tambahnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi perbankan digital pada Mei 2024 tumbuh sebesar 10,82 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp5.570,49 triliun.

Nominal ini lebih tinggi dari pertumbuhan transaksi di April 2024 yang sebesar Rp5.340,92 triliun. Pada saat yang sama, transaksi uang elektronik juga mengalami peningkatan hingga Rp92,79 triliun atau sebesar 35,24 persen YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×