Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun masyarakat makin menerima layanan digital, penggunaan alat pembayaran menggunakan kartu masih eksis. Bank Indonesia (BI) mencermati masyarakat masih rajin bertransaksi menggunakan kartu di tengah pemulihan nasional.
“Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 5,43% year on year (yoy) menjadi Rp630,9 triliun pada Mei 2022,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo belum lama ini.
Sebagai pembanding, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Mei 2022 tumbuh 35,25% yoy mencapai Rp 32 triliun pada posisi yang sama. Sedangkan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82% yoy menjadi Rp 3.766,7 triliun.
Adapun jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Mei 2022 meningkat 8,97% yoy mencapai Rp 927,6 triliun.
Baca Juga: Walau Ada BI-Fast, Transaksi Transfer Dana via Kliring Tetap Ramai
BI menyatakan akan terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain melalui penguatan dan perluasan kerja sama dengan lembaga terkait dalam distribusi uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil).
Dari sisi bankir, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga mencatatkan pertumbuhan volume transaksi sekitar 10% pada Mei 2022. General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang berharap transaksi kartu kredit terus membaik.
“Sehingga pertumbuhan volume transaksi kartu kredit dapat terus tumbuh positif sampai dengan akhir tahun, dengan proyeksi pertumbuhan di atas 5% yoy," kata Grae.
Lanjutnya, hingga saat ini, sebagian besar volume transaksi kartu kredit BNI mengalami pertumbuhan pada kategori kebutuhan makan malam (dinning), hiburan fesyen, elektronik, gawai, ecommerce, dan terkait perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
