kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dikabarkan akan merger dengan DANA, begini respons OVO


Sabtu, 13 Juni 2020 / 13:42 WIB
Dikabarkan akan merger dengan DANA, begini respons OVO
ILUSTRASI. Konsumen berbelanja dengan menggunakan aplikasi QR Code OVO saat diperkenalkan di Jakarta


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup fintech terkemuka di Indonesia yakni OVO dan DANA dikabarkan telah sepakat untuk merger. Seperti diberitakan Bloomberg, merger tersebut dilakukan untuk mengurangi aksi bakar uang sekaligus menyaingi dompet digital lain, GoPay.

Saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih menyebutkan pihaknya menyatakan belum bisa memberikan tanggapan terkait rumor yang beredar.

“Saat ini kami (OVO) belum bisa memberikan tanggapan terkait rumor yang beredar di market,” ujar Sinta kepada Kontan.co.id, Sabtu, (13/6).

Baca Juga: Ovo dan Dana hampir merger demi menyaingi Gojek

Hal senada juga dinyatakan oleh PT Espay Debit Indonesia sebagai operator DANA. DANA menyebutkan, saat ini pihaknya masih belum bisa memberikan komentar terkait rencana merger tersebut.

PT Visionet Internasional alias OVO merupakan bagian dari SoftBank Group, sedangkan dompet digital DANA merupakan afiliasi dari Alibaba Group.

Bloomberg memberitakan, keduanya telah sepakat untuk menandatangani perjanjian tersebut. Namun, karena adanya pandemi penandatanganan itu ditunda dan akan dilakukan saat kondisi telah stabil. 
Menariknya, jika merger tersebut direalisasikan nantinya kedua perusahaan siap menyaingi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek).

Asal tahu saja, merger ini memungkinkan untuk menciptakan platform pembayaran digital terbesar di Indonesia. Hal itu dikarenakan OVO dan GoPay mengklaim bahwa keduanya adalah platform e-wallet terbesar di Indonesia.

Dilansir dari Bloomberg, pemain e-wallet di Indonesia telah terperosok dalam pertempuran untuk memimpin pasar digital.

Baca Juga: Kuasai bisnis pembayaran Indonesia versi Riset Rapyd, ini strategi OVO ke depan

Oleh karenanya, Gojek bergerak cepat untuk memperluas layanan keuangan dengan menggandeng Facebook dan PayPal untuk memperkuat bisnisnya. Tak hanya itu, terbaru Gojek juga telah meluncurkan investasi emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×