Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) mencatat sepanjang tahun 2019 produk asuransi tradisional memberikan kontribusi yang signifikan, yakni mencapai 90% terhadap total pendapatan premi.
Presiden Direktur Avrist Anna Leonita mengatakan, produk unit link hanya memberikan kontribusi 10% terhadap total pendapatan premi. Oleh karenanya, sepanjang tahun 2019 tercatat pendapatan premi dari produk asuransi tradisional mencapai Rp 3 triliun.
Baca Juga: Di tengah pandemi, kinerja Sun Life diklaim masih positif pada kuartal I
“Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan premi produk asuransi tradisional di tahun 2018 yang hanya mencapai Rp 1,2 triliun,” papar Anna kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Lanjut ia, pertumbuhan yang signifikan itu sejalan dengan strategi Avrist assurance untuk fokus kepada produk perlindungan tradisional. Tak hanya itu, Anna bilang dengan pencapaian yang ada pihaknya fokus untuk memberikan perlindungan kepada nasabah melalui produk tradisional.
"Sampai saat ini produk tradisional masih memimpin pangsa pasar perusahaan. Adapun produk unggulan yang diminati seperti Avrist Prime Protection, SEHATI serta Avrist Total Care. Produk ini telah menjadi andalan konsumen, sebab polis asuransi yang sederhana dan dapat dengan mudah di terima oleh semua kalangan, Ini sesuai dengan usaha perusahaan untuk kembali ke jiwa dasar asuransi," pungkasnya.
Sebelumnya, Anna menilai minat masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi tradisional masih tinggi. Terlebih, adanya perbaikan serta peningkatan kualitas distribusi agen maupun bancassurance sudah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan premi perusahaan.
Baca Juga: Rekening efek Wanaartha Life terblokir, ini penjelasan versi penyidik dan manajemen
Oleh sebab itu, Anna menegaskan asuransi mempunyai peran untuk melindungi, bukan hanya sekedar investasi.
Anna bilang, pihaknya terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya perlindungan asuransi. Hal ini lah yang membuat Anna masih fokus terhadap produk tradisional ketimbang unit link.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News