Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah direksi dan komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) kompak menambah porsi kepemilikan sahamĀ BBTN.
Dikutip dari keterbukaan informasi, aksi borong saham ini dilakukan dengan tujuan pemenuhan POJK 45/POJK.03/2015 tentang penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi bank umum. Pembelian saham oleh manajemen BBTN ini dilakukan pada periode 12 sampai 13 Juli 2023 dengan rata-rata harga beli Rp 1.310 per saham.
Di jajaran direksi ada Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu yang memborong 1.014.000 saham dengan harga Rp 1.310 per saham. Kini, kepemilikan saham Nixon di BBTN menjadi 4.250.500 saham.
Direktur BTN Hirwandi Gafar juga menyerok 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 per saham, sehingga total kepemilikan saham miliknya di BBTN menjadi 1.763.314 saham.
Lalu, Direktur BTN Elisabeth Novie Riswanti membeli 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 sehingga saham miliknya menjadi 1.733.200 saham.
Anggota direksi BTN lainnya, Jasmin memborong 963.000 saham BBTN dengan harga Rp 1.310 sehingga saham miliknya menjadi 2.848.030 saham.
Baca Juga: Laba Bank BTN (BBTN) Cuma Naik Tipis pada semester I, Ini Kata Manajemen
Sementara itu, Direktur BTN Andi Nirwoto memborong 963.000 saham dengan harga Rp 1.310, sehingga saham miliknya menjadi 1.822.161 saham.
Direktur BTN Setiyo Wibowo pun menambah kepemilikan saham sebanyak 963.000 dengan harga Rp 1.310, sehingga saham miliknya menjadi 1.892.700 saham.
Direktur BTN Nofry Rony Poetra juga menambah kepemilikan saham BBTN 963.000 dengan harga Rp 1.310, sehingga saham miliknya menjadi 2.531.022 saham. Adapun, Direktur BTN Eko Waluyo menambah kepemilikan saham 963.000 dengan harga Rp 1.310, sehingga saham miliknya menjadi 1.871.964 saham.
Kemudian di jajaran Komisaris, secara bersamaan Herry Trisaputra dan Himawan Arief Sugoto memborong saham masing-masing 404.600 dengan harga Rp 1.310 sehingga masing-masing kepemilikan sahamnya menjadi 404.600 saham dari yang sebelumnya nihil. Secara keseluruhan transaksi tersebut pun merogoh kocek hingga Rp11,21 miliar.
Untuk diketahui, hingga semester I/2023 BBTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,47 triliun. Laba tersebut tumbuh tipis 0,23% secara tahunan atau year on year (YoY).
Selain itu, net interest income (NII) atau pendapatan bunga bersih BTN mencatatkan tercatat menyusut 16,27% YoY menjadi Rp 6,47 triliun. Serupa, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BTN pada semester I/2023 tercatat 3,62%, menurun 96 basis poin (bps) dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 4,58%.
Di sisi lain, BTN mencatatkan kredit Rp 307,66 triliun pada semester I/2023, tumbuh 7,52% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 286,15 triliun.
Pertumbuhan kredit tersebut membuat aset BTN ikut bertumbuh sekitar 4,93% YoY menjadi Rp 400,54 triliun pada paruh pertama 2023 dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 381,74 triliun.
Sementara, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross bank tercatat meningkat 11 bps menjadi 3,66% pada paruh pertama 2023. NPL nett bank juga terlihat naik 71 bps menjadi 1,75%.
Baca Juga: BTN Rilis Fitur Baru Menu Instan, Dorong Target Trafik 210 Juta Transaksi di 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News