kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.308   112,68   1,57%
  • KOMPAS100 1.122   17,07   1,55%
  • LQ45 893   15,82   1,80%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 458   9,65   2,15%
  • IDXHIDIV20 552   12,62   2,34%
  • IDX80 129   1,50   1,18%
  • IDXV30 137   2,55   1,89%
  • IDXQ30 152   3,19   2,14%

Direktur Bank BJB: Ikuti perkembangan zaman, bank harus bergerak dinamis


Kamis, 19 September 2019 / 11:50 WIB
Direktur Bank BJB: Ikuti perkembangan zaman, bank harus bergerak dinamis
ILUSTRASI. Pelayanan Bank BJB Bandung Jelang Lebaran


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan harus selalu bergerak dinamis untuk mengikuti perkembangan zaman.  Hal itu diungkapkan Direktur Kepatuhan Bank BJB Agus Mulyana selama nyaris tiga dekade berkarir di bank ini. Agus mengungkapkan, sikap adaptif terhadap perkembangan zaman menjadi kunci utama bisnis Bank BJB yang berkelanjutan.

Sikap tersebut konsisten dilakukan Bank BJB melalui serangkaian inovasi, mulai dari digital banking melalui aplikasi mobile BJB Digi, optimalisasi pelayanan kepada publik, dan produk. Tidak heran jika belum lama ini layanan ATM Bank BJB didaulat sebagai Best Service and Best Active Terminal 2019 oleh ATM Bersama.

"Bisnis tidak dapat berjalan statis. Bisnis harus berjalan dinamis. Maka percepatan perubahan yang terjadi di luar harus selalu ditangkap. Kalau tidak, maka Bank BJB akan tertinggal dan tidak akan sebesar seperti saat ini," ujar Agus dalam keterangannya, Kamis (19/9).

Baca Juga: The Fed pangkas suku bunga lagi, ini respons Menkeu Sri Mulyani

Bank BJB dikenal sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) pertama yang go public dan melakukan dua sistem perbankan. Inovasi tersebut tidak hadir sekejap mata, ragam cerita dan tantangan senantiasa menyertai langkah Bank BJB hingga pada akhirnya berdiri sebagai salah satu perbankan terkemuka di Indonesia. 

Cerita dimulai ketika pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi salah satu perbankan hipotek milik Belanda bernama De Erste Nederlansche Indische Shareholding (DENIS) pada tanggal 21 Maret 1961. Pemerintah lantas mengganti nama perusahaan tersebut menjadi Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat.

Tujuh belas tahun berselang, tepatnya tanggal 27 Juni 1978, pemerintah Indonesia kembali mengganti nama perusahaan menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. Lima tahun sebelumnya penyempurnaan kedudukan hukum dilakukan dengan mengganti status badan usaha.

Namun alur transformasi utama justru terjadi dalam kurun waktu 27 tahun terakhir ketika aktivitas bisnis ditingkatkan menjadi bank umum devisa pada tanggal 2 November 1992. Tidak hanya itu, logo baru juga diperkenalkan dengan sebutan Bank Jabar.

Baca Juga: Pertamina masuk radar untuk terima PMN guna memperkecil CAD

"Saya bergabung di Bank BJB pada tahun 1991. Perubahan yang saya rasakan dimulai ketika adanya kebijakan baru dari manajemen. Berubah dalam arti menginginkan bisnis yang lebih maju dan fleksibel. Sehingga perlu mengubah pola pikir pegawai menjadi lebih baik. Itu dimulai dengan perubahan logo Bank BJB pada tahun 1992," ujar Agus.

Logo ini tidak hanya berbicara perihal identitas dan desain. Lebih dari itu karena merupakan alat komunikasi visual yang mengandung makna filosofi serta mencerminkan visi misi perusahaan. Artinya, dengan mengganti logo maka senantiasa akan mengubah seluruh tatanan dan budaya organisasi. 

"Perubahan logo akan mengubah cara pandang seseorang pada citra sebuah lembaga. Selain itu juga menjadi salah satu strategi marketing paling efektif untuk memperkenalkan kembali keberadaan suatu korporasi dan itu sangat penting," ujar Agus.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×