Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi memperpanjang penerapan diskon pajak barang mewah (PPnBM) untuk beberapa jenis mobil baru sampai akhir 2021. Industri pembiayaan (multifinance) pun lebih optimistis dengan perbaikan kinerja piutang pembiayaan hingga tutup buku 2021.
Sebagai gambaran, pemerintah kembali memperpanjang diskon PPnBM 100% untuk segmen ?1.500 cc kategori sedan dan 4x2 dengan kandungan komponen dalam negeri paling sedikit 70%.
Selain itu, perpanjangan juga mencakup diskon PPnBM 50% untuk sedan atau station wagon, 1.500 cc hingga 2.500 cc, penggerak 4x2, dan memiliki local content 60%. Sementara diskon PPnBM 25% berlaku untuk spesifikasi serupa, namun dengan sistem penggerak 4x4.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno pun menyambut baik perpanjangan diskon pajak barang mewah (PPnBM) untuk beberapa jenis mobil baru sampai akhir 2021. Menurutnya, kebijakan ini bakal berdampak positif untuk industri pembiayaan.
Baca Juga: CIMB Niaga dorong pertumbuhan kredit UMKM
"Tentu kita sangat positif dengan perpanjangan PPnBM ini, harapan kami penjualan kendaraan seperti yang diprediksikan oleh Gaikindo bisa dicapai dengan kemungkinan proyeksi Gaikindo sekitar 750.000 kendaraan terjual di tahun ini atau bahkan bisa menembus angka yang ditargetkan yaitu 825.000," ungkap Suwandi saat dihubungi kontan.co.id, Rabu (29/9).
"Dengan langkah tersebut tentu kita senang, kita menyambut positif karena ini menambah pundi-pundi kredit-kredit baru yang bisa dimanfaatkan oleh anggota perusahaan pembiayaan. Jadi mereka bisa menambah omsetnya," lanjut dia.
Suwandi mengatakan, perpanjangan diskon PPnBM membawa optimisme lebih pada kinerja industri. Sebelumnya, APPI memproyeksikan outstanding pembiayaan masih bisa terkontraksi di kisaran 1% sampai 5%. "Insentif PPnBM ini kami lihat akan menjaga minat masyarakat terhadap pembelian mobil, dan kalau target industri otomotif terlampaui di akhir 2021, kontraksi outstanding kami bisa ditekan 1% sampai 3% saja," kata Suwandi.
Dalam meningkatkan pembiayaan di tahun ini pihaknya berharap, daya beli masyarakat terus meningkat, mobilitas usaha juga terus berjalan dan masyarakat yang bekerja/mempunyai usaha mendapatkan pendapatan yang positif sehingga bisa ekspansi dan bisa membeli kendaraan bermotor.
Oleh sebab itu, Suwandi menyebut, apabila diskon PPnBM berlanjut sampai akhir 2021, yang notabene juga musimnya membeli atau berganti mobil karena tren daya beli yang membaik, akhirnya punya potensi terakomodasi dan bisa menyumbang nominal outstanding untuk 2022.
Baca Juga: Multifinance terus perkuat digitalisasi
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2021, mobil baru merupakan penyumbang terbesar outstanding industri multifinance dengan nilai mencapai Rp 108,81 triliun. Sementara, total piutang pembiayaan industri sendiri mencapai Rp 384,61 triliun, tercatat menurun 2,36% (ytd) ketimbang akhir 2020, yang anjlok 9,25% (yoy) dari periode Juli 2020.
Sementara itu, salah satu perusahaan pembiayaan Clipan Finance juga menyambut baik perpanjangan diskon pajak barang mewah (PPnBM). Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengungkap kebijakan ini bakal berdampak positif karena hal ini membantu stimulus pembelian kendaraan dan mendorong industri multifinance.
"Hal ini kami liat sebagai momentum untuk recovery bisnis di 2021. Oleh karena itu pertumbuhan pembiayaan kami prediksi ke depan untuk Clipan akan meningkat 25%," kata Harjanto.
Clipan pun memproyeksikan outstanding pembiayaan perusahaan hingga akhir tahun di angka Rp 7 triliun, dan pembiayaan baru Clipan di 2021 berkisar Rp 3,5 triliun. Dalam meningkatkan pembiayaan hingga akhir tahun, Clipan melakukan sinergi optimal kepada induk perusahaan Bank Panin dan value chain dengan menggarap database nasabah.
Selain itu, membuka dan memperluas Kerjasama dengan APM dan dealer2-dealer otomotif di seluruh Indonesia, menjalin kerjasama dengan otomotif digital platform sebagai strategi branding dan marketing.
"Kami juga melakukan perubahan organisasi dengan pembelahan fokus wilayah. Dari strategi nasional ke strategi wilayah agar lebih detail penggarapannya pada November 2021, ada 3 Kanwil di Clipan, juga meluncurkan paket kredit yang menarik, dan melakukan peningkatan IT untuk mempercepat proses kerja," jelas Harjanto.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga menyambut positif perpanjangan PPnBM. CNAF melihat program PPnBM memberikan dampak positif terhadap pemulihan kondisi makro ekonomi. Hal ini juga membuat pasar otomotif kembali bergairah, terlebih dengan program PPnBM yang diperpanjang sampai akhir tahun memperlihatkan animo masyarakat yang cukup tinggi.
Baca Juga: Simak kesiapan multifinance untuk melunasi obligasi yang bakal jatuh tempo
"Kami optimis kebijakan tersebut akan mendorong kinerja pembiayaan CNAF terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2021. CNAF masih optimis bahwa pembiayaan baru di Semester II tahun 2021 ini akan mengalami pertumbuhan double digit dibandingkan Semester I tahun ini," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman.
Dalam meningkatkan pembiayaan di tahun ini, pihaknya terus meningkatkan sinergi dengan induk usaha CIMB Niaga melalui referral proces, memaksimalkan PPnBM serta memaksimalkan kanal digital melalui CNAF Mobile yang dapat diakses oleh masyarakat luas. "Kami juga menghadirkan program yang menarik dengan memaksimalkan relaksasi PPnBM yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Ristiawan.
Seperti diketahui, hingga semester I/2021, realisasi pembiayaan CNAF telah menyentuh Rp 2,2 triliun berkat dorongan permintaan kredit jenis-jenis mobil yang mendapatkan subsidi PPnBM, baik untuk diskon 100% maupun 50%. Pada periode 2021, CNAF juga menargetkan penyaluran di atas Rp 4 triliun.
Selanjutnya: Multifinance mendominasi penerbitan surat utang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News