kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditopang KPR, kredit konsumsi tumbuh 3,8% jadi Rp 1.651,5 triliun per Oktober 2021


Kamis, 25 November 2021 / 20:27 WIB
Ditopang KPR, kredit konsumsi tumbuh 3,8% jadi Rp 1.651,5 triliun per Oktober 2021
ILUSTRASI. Suasana kantor pemasaran proyek perumahan di?Tangerang Selatan, Banten, Jumat (27/8/2021). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mempertahankan laju pertumbuhan bisnis, perbankan mengoptimalkan kredit konsumer di tengah pandemi. Maklum, dunia usaha masih menahan kredit investasi dan kredit modal kerja. 

Terlebih, regulator memberikan berbagai stimulus untuk bisnis kredit konsumer seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KBB), dan kartu kredit. Kredit konsumsi mampu tumbuh 3,8% year on year (yoy) menjadi Rp 1.651,5 triliun per Oktober 2021. 

Dari jajaran bank besar, Bank Tabungan Negara (BTN) berhasil menjadi juara dalam menggarap segmen konsumer. Tak heran, BTN telah mendapatkan mandat dalam menyalurkan KPR subsidi maupun non subsidi.

“Kita berharap pertumbuhan kredit KPR tahun depan bisa 10% hingga 12% yoy, lebih baik dibanding tahun ini yang 8% hingga 9%,” ujar Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu kepada Kontan. 

Baca Juga: Tren restrukturisasi kredit di perbankan melandai

BTN melihat kebutuhan akan rumah masih sangat besar. Perseroan melihat kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dengan memperpanjang relaksasi LTV akan mendorong kebutuhan tersebut menjadi permintaan KPR ke depan. 

Pertumbuhan kredit BTN per kuartal III terutama didorong oleh KPR Subsidi yang tumbuh sebesar 11,74% yoy menjadi Rp129,98 triliun. KPR non subsidi perseroan juga sudah tumbuh membaik sebesar 2,11% yoy.

Bila dijumlahkan, KPR subsidi, KPR non subsidi, pembiayaan rumah lain dan kredit konsumer, BTN menyalurkan kredit konsumer senilai Rp 224,65 triliun per September 2021. Naik 7,6% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 208,71 triliun. 

Senada, Hirwandi Gafar Direktur Konsumer  dan Komersial BTN memandang perpanjangan relaksasi LTV tersebut akan mendorong KPR bisa tumbuh lebih tinggi lagi tahun 2022. "Hingga saat ini, pertumbuhan KPR subsidi BTN terus meningkat dari bulan ke bulan. KPR non subsidi juga membaik," tambahnya. 

KPR non subsidi BTN tahun depan juga diproyeksi akan semakin banyak peminatnya, terutama dari millenial. Hirwandi bilang, pihaknya saat ini terus gencar mendorong millenial untuk memiliki properti dari sekarang.

Baca Juga: Robertus Billitea: Kami yakin perbankan confident memberikan dana ke IFG Life

 Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan kredit konsumer tercatat tumbuh di kisaran 6% yoy per Oktober 2021. Ia merinci, KPR tumbuh 8% yoy, KKP lewat anak perusahaan CIMB Niaga Finance tumbuh 15% yoy. Namun, bisnis kartu kredit masih mengalami penurun 6% yoy di Oktober 2021. 

“Sampai akhir 2021, kami perkirakan masih tumbuh dalam persentase yang sama. Kami tetap optimis untuk 2022 dan berharap bisa lebih tinggi dari tahun ini. Kami harapkan kondisi covid membaik terus sehingga tidak ada PPKM ketat,” kepada KONTAN.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×