Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018, PT Bank DKI menoreh kinerja cemerlang, dengan pertumbuhan kredit yang mencapai 27%.
Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo mengatakan, pertumbuhan tersebut banyak ditopang oleh kredit kepada pegawai BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kami sudah tutup di 2018, tapi masih dalam proses audit. Secara umum yang bisa dibagikan bahwa loan growth kami mencapai 27% . Dimana penopangnya banyak berasal di consumer loan, dan multiguna kepada pegawai BUMD," katanya di Jakarta, Kamis (14/2).
Sigit menambahkan, seluruh segmen kredit Bank DKI tumbuh signifikan. Di segmen korporat, misalnya penyaluran kredit Bank DKI terdongkrak dari aktifnya bank yang sahamnya digenggam oleh Pemprov DKI Jakarta ini untuk masuk kredit sindikasi infrastruktur.
Hingga November 2018, portofolio sindikasi Bank DKI telah mencapai Rp 8,61 triliun. Dimana sektor infrastruktur, transportasi, dan kelistrikan mendominasi penyaluran dengan nilai Rp 6,14 triliun.
"Kami bahkan telah menjadi leader di sindikasi Jakarta Toll Road dari total kredit Rp 11 triliun, kami salurkan Rp 4 triliun. Di samping itu, NPL di segmen korporat juga minim, hampir 0%," lanjutnya.
Meski mentereng di segmen korporat dan medium, untuk tahun ini fokus Bank DKI justru akan menyasar kredit mikro. Hal ini dilakukan untuk mengejar target porsi penyaluran kredit sebesar 20% terhadap portofolio kredit Bank DKI secara total.
"Tahun lalu, segmen mikro, dan kecil pertumbuhannya paling pesat, mencapai 50%. Makanya tahun ini kami akan fokus ke sana. Karena komposisi mikro mungkin 10%, kami target bertahap untuk mencapai 20%," paparnya.
Kinerja kredit yang cemerlang juga disebut Sigit terjadi atas andil mulai menurunnya rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL). Sepanjang 2018 NPL bank DKI berada di level 2,7,%.
Sementara secara umum, Sigit bilang target pertumbuhan kredit yang dipatok Bank DKI berkisar antara 13% untuk tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News