Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Menteri BUMN memberikan penugasan kembali kepada Rivan A Purwantono sebagai Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero). Hal itu sesuai dalam keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Jasa Raharja (Persero) yang digelar pukul 09.00 WIB pada Kamis (17/6).
Atas pengangkatan tersebut, maka pada RUPS Tahunan (RUPST) KB Bukopin yang dilaksanakan sejak pukul 10.00 WIB menerima pengunduran Rivan Achmad Purwantono. Rivan mengungkapkan bahwa ia telah rampung dalam menyelesaikan tugasnya untuk penyelamatan dan recovery Bukopin pasca krisis tahun lalu.
“Bagi saya, semua ini merupakan perjalanan hidup yang luar biasa, setiap tugas yang diberikan kepada saya merupakan mandat yang harus dijalankan sebaik mungkin. Saya bersyukur mendapatkan perjalanan luar biasa ini. Saya mengenal tata Kelola keuangan, operasional KAI hingga melakukan mapping penumpang. Melalui mapping tersebut saya mengoptimalkan aplikasi KAI Acess”, ungkap Rivan dalam keterangan tertulis pada Kamis (17/6).
Baca Juga: BRI klaim bisa dapat laba hingga Rp 38 triliun pada tahun lalu jika tak ada pandemi
Sosok Rivan A Purwantono bukan orang baru di KB Bukopin, Rivan mengawali karirnya di Bukopin sejak tahun 2006 dan menjabat sebagai Private Banking Group Head. Ia sempat melahirkan inovasi satu bisnis baru dengan menciptakan priority banking dengan melakukan development, pengembangan segmen khususnya segmen consumer dengan beberapa tahapan yakni mass, personal hingga prioritas.
Hampir 15 tahun menjadi bagian dari KB Bukopin, Rivan Achmad Purwantono meniti karir mulai menjadi kepala divisi, general manager hingga menjadi direktur.
Selain itu, Kementerian BUMN untuk menjadi Direktur Keuangan dan IT di PT KAI pada Mei 2020. “Saya bersyukur mendapatkan perjalanan luar biasa ini. Saya mengenal tata Kelola keuangan, operasional KAI hingga melakukan mapping penumpang. Melalui mapping tersebut saya mengoptimalkan aplikasi KAI Acess”, ungkap Rivan.
Juni 2020, Rivan kembali mendapat mandat dari Menteri BUMN untuk membantu penyelamatan Bukopin. Saat itu, Bukopin harus menghadapi krisis likuiditas, adanya pemberitaan negatif dan isu hoaks. Menghadapi dinamika yang harus dihadapi Bukopin, membuat Rivan segera melakukan upaya penyelamatan. Rivan menyadari Bukopin membutuhkan dukungan dari seluruh pihak.
“Menyadari kondisi Bukopin saat itu, saya merasa dukungan dari seluruh pihak sangat penting. Dukungan regulator (OJK), pemerintah, pemegang saham dan juga media hingga kerja keras karyawan sangat dibutuhkan”, tutur Rivan.
Baca Juga: Tren restrukturisasi perusahaan pembiayaan telah menurun
Rivan berupaya untuk mengembalikan citra dan kepercayaan nasabah. Diawali dengan adanya private placement dari KB Kookmin hingga KB Kookmin resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali, proses rebranding untuk memperkuat brand image perseroan.
Naiknya peringkat Fitch Rating yang sebelumnya di Bulan Agustus 2020 mendapat peringkat idAA- kini menjadi idAAA pada 21 Oktober 2020, begitupun dengan peringkat Pefindo yang sebelumnya idAA meningkat di bulan Juni menjadi idAAA, adanya proses perbaikan internal control, pengembangan infrastruktur IT menggunakan KB Generation System hingga adanya perdamaian antara Bosowa dan KB Kookmin secara gradual disebutnya berhasil mengembalikan kepercayaan nasabah.
Selanjutnya: BNI genjot penggunaan capex di sektor TI pada paruh kedua tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News