Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Saat dolar Amerika Serikat (USD) masih perkasa, ada peluang meraup cuan dari selisih nilai tukar. Imbal hasil dapat dioptimalkan dengan buka deposito valas yang menawarkan bunga kompetitif.
Kondisi perekonomian Amerika Serikat (AS) menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal III 2023. Tingkat pengangguran berkurang, inflasi menurun, dan lowongan pekerjaan bertambah. Hal ini membuat investor menaruh kepercayaan yang lebih tinggi kepada USD dibandingkan dengan mata uang negara lainnya.
Seperti dikutip Kontan.co.id, pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong memperkirakan indeks dolar masih berpeluang menguat sekitar 5% hingga akhir tahun. Oleh karena itu, Lukman menilai hingga akhir tahun ini USD masih menjadi safe haven yang lebih menguntungkan dibanding emas.
Sembari menunggu momen yang tepat untuk melepas dolar dan memperoleh cuan, investor bisa menyimpannya dalam deposito valas. Pilih deposito yang memberikan bunga kompetitif sehingga imbal hasil investasi USD dapat makin optimal.
Deposito valas dengan bunga kompetitif juga akan membantu pemilik usaha maupun nasabah lainnya menumbuhkan simpanan USD dengan aman. Sebab, deposito tidak dipengaruhi pergerakan pasar. Menempatkan simpanan valas dalam deposito dapat berfungsi sebagai pelindung aset dan menyeimbangkan risiko dalam portofolio investasi.
Bunga deposito akan dibayarkan setiap bulan dan dikreditkan ke rekening nasabah. Keuntungan investasi ini dapat menjadi sumber tambahan penghasilan yang stabil bagi nasabah. Sejak awal, nasabah juga bisa menghitung potensi imbal hasil dari deposito valas, sesuai dengan besaran bunga yang diberikan mengikuti jangka waktu deposito.
Bunga deposito atraktif
Seiring dengan kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan, sejumlah bank pun mulai menyesuaikan besaran bunga tabungan dan deposito, termasuk deposito valas. Program Deposito Blue Sakura Premiere dari J Trust Bank, misalnya.
Program deposito valas ini memberikan bunga yang sangat atraktif, yakni hingga 4,75% per tahun (p.a). Nasabah baru dan eksisting J Trust Bank, baik perorangan maupun badan usaha, dapat mengikuti Program Deposito Blue Sakura Premiere.
Caranya, nasabah menempatkan valas minimum USD1.000 di deposito dengan tenor tiga bulan. Suku bunga yang diberikan mulai dari 3,75% p.a hingga 4,75% p.a. Ilustrasi penempatan dan suku bunga dalam Program Deposito Blue Sakura Premiere dapat dilihat sebagai berikut.
| No. | Nominal | Jangka Waktu | Suku Bunga |
| 1. | USD1.000 s.d < USD10.000 | 3 bulan | 3,75% p.a |
| 2. | USD10.000 s.d < USD50.000 | 4,00% p.a | |
| 3. | USD50.000 s.d < USD300.000 | 4,25% p.a | |
| 4. | ≥ USD300.000 | 4,75% p.a |
Sebagaimana deposito berjangka, Deposito Blue Sakura Premiere juga tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo. Jika nasabah mencairkan deposito atau break dari program sebelum tanggal jatuh tempo, akan dikenakan biaya penalti.
Penalti break program berupa pemberlakuan suku bunga deposito menjadi 0,1% p.a, dihitung sejak awal penempatan deposito. Selain itu, kelebihan imbal hasil yang sudah diterima juga harus dikembalikan nasabah, dipotong dari jumlah deposito yang ditempatkan.
Oleh sebab itu, pertimbangkan kembali apabila ingin mencairkan deposito sebelum jatuh tempo. Jangan sampai Anda melepaskan potensi imbal hasil yang sudah ada di depan mata.
Nasabah juga perlu mengetahui, penjaminan simpanan nasabah pada bank diatur berdasarkan peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), baik dari jumlah simpanan maupun besaran suku bunga. Karena itu, simpanan dengan suku bunga melebihi ketentuan yang diberlakukan LPS akan dijamin oleh bank terkait itu sendiri.
Keputusan investasi kembali pada investor masing-masing. Pertimbangkan risiko yang dapat ditoleransi dan sesuaikan investasi dengan kebutuhan serta tujuan keuangan.
Jika ingin meraih cuan optimal dari deposito valas, segera ikuti Program Deposito Blue Sakura Premiere. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi kantor cabang J Trust Bank terdekat, mengakses www.jtrustbank.co.id, atau hubungi Ask J 1500 615.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
