kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Dompet Digital Bidik Lonjakan Transaksi dari Ekspansi QRIS Lintas Negara


Selasa, 24 Juni 2025 / 18:02 WIB
Dompet Digital Bidik Lonjakan Transaksi dari Ekspansi QRIS Lintas Negara
ILUSTRASI. /pho KONTAN/Carolus Agus Wluyo/18/05/2023. Langkah BI memperluas sistem pembayaran QRIS ke pasar internasional membuka peluang pertumbuhan signifikan bagi pelaku dompet digital.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) memperluas sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke pasar internasional membuka peluang pertumbuhan signifikan bagi pelaku dompet digital. 

Sejumlah platform siap memaksimalkan momentum ini, khususnya dengan ekspansi ke negara mitra baru seperti Arab Saudi dan China yang dinilai punya potensi besar dari sisi volume transaksi.

LinkAja menjadi salah satu pemain yang sigap menangkap peluang tersebut. Chief Executive Officer LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, meyakini langkah ini akan berdampak positif terhadap volume transaksi QRIS di LinkAja.

“Kami mendukung penuh pengembangan konektivitas digital untuk memudahkan transaksi domestik dan internasional. Saat ini, layanan QRIS cross-border LinkAja telah tersedia di Malaysia dan Thailand, dan kami menyambut positif perluasannya ke Arab Saudi dan China,” kata Yogi kepada Kontan, Senin (23/6).

Baca Juga: LinkAja Targetkan Transaksi QRIS Tumbuh 10% pada 2025

Hingga akhir kuartal I 2025, LinkAja mencatat lebih dari 20 juta transaksi QRIS, dengan rata-rata 2 juta transaksi per bulan. Pertumbuhan ini didorong oleh transaksi ritel, sektor energi (BBM dan gas), serta peluncuran fitur donasi berbasis QRIS melalui LinkAja Syariah. 

“Seiring dengan penambahan wilayah kerja QRIS, LinkAja menargetkan pertumbuhan transaksi sebesar 10% hingga akhir tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, GoPay sebagai bagian dari ekosistem GoTo Financial juga menyambut baik ekspansi QRIS cross-border. Head of Corporate Communications GoTo Financial, Audrey Petriny, mengatakan bahwa GoPay terus berinovasi menyediakan layanan keuangan lengkap bagi pengguna, termasuk fitur pembayaran offline menggunakan QRIS. 

“Melalui aplikasi GoPay, pengguna dapat dengan mudah melakukan berbagai transaksi, mulai dari pembayaran online hingga pembayaran offline menggunakan QRIS,” ujar Audrey kepada Kontan, Rabu (18/6).

Audrey mengungkapkan, jumlah pengguna transaksi bulanan (monthly transacting users/MTU) GoTo Financial mencapai 20,6 juta pada kuartal pertama 2025, tumbuh 30% dibandingkan tahun lalu. 

Selain menyasar konsumen individu, GoPay juga memperluas adopsi QRIS di sektor UMKM lewat GoPay Merchant untuk memperkuat transaksi digital di sektor ritel.

Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menilai langkah ekspansi QRIS lintas negara akan menjadi pendorong utama pertumbuhan transaksi dompet digital pada tahun 2025. 

Ia memproyeksikan transaksi QRIS secara umum dapat tumbuh 10–15% secara tahunan (year-on-year/yoy), sementara transaksi lintas negara melalui dompet digital bisa tumbuh lebih tinggi, yakni 15–20% yoy. 

Heru menekankan pentingnya ekspansi ke negara seperti Arab Saudi dan China, yang memiliki koneksi kuat dengan Indonesia terutama dari sektor ibadah dan wisata.

Menurut Heru, kemudahan bertransaksi menggunakan QRIS akan sangat dirasakan oleh jutaan jemaah haji dan umrah asal Indonesia yang setiap tahunnya melakukan perjalanan ke Arab Saudi. 

“QRIS cross-border memungkinkan mereka bertransaksi langsung tanpa perlu menukar mata uang, sehingga lebih praktis dan efisien,” ujarnya kepada Kontan, Senin (16/6).

Potensi lonjakan transaksi juga diperkirakan datang dari pelaku UMKM dalam negeri yang kini bisa menerima pembayaran digital dari konsumen mancanegara. 

Data BI menunjukkan, pada kuartal I 2025 volume transaksi QRIS telah mencapai 2,6 miliar dengan nilai Rp 262,1 triliun, tumbuh 169,15% secara tahunan.

Dengan perluasan akses ke luar negeri, volume transaksi QRIS diproyeksi dapat menembus 10–12 miliar transaksi pada akhir tahun dengan nilai mendekati Rp 1.000 triliun.

Meski menjanjikan, Heru mengingatkan bahwa realisasi potensi ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, kerja sama antarnegara, serta peningkatan adopsi dompet digital di kalangan wisatawan dan pelaku usaha. 

“Perlu dukungan regulator dan bank lokal, serta edukasi berkelanjutan agar adopsi QRIS lintas negara dapat tumbuh cepat,” pungkasnya.

Baca Juga: QRIS Makin Dicintai! Tembus 47,8 Juta Pengguna dan 648.034 Merchant

Selanjutnya: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Ngebut Ekspansi, Simak Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: BSU 2025 Sudah Cair! Cek Penerima Bisa Lewat HP & Tarik Dana di ATM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×