Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi digital banking diprediksi akan tumbuh sekitar 22,13% menjadi Rp 64.175,1 triliun pada tahun ini. Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi digital tahun 2022 tumbuh 28,72% menjadi Rp 52.545,8 triliun.
Pertumbuhan transaksi digital banking ini dibenarkan para bankir. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) misalnya, mencatat transaksi digital lewat Livin by Mandiri per Desember 2022 mencapai lebih dari 1,6 miliar transaksi dan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 2.500 triliun.
“Pertumbuhan transaksi Livin by Mandiri Desember 2022 mencapai 62% secara tahunan, dan nilai transaksi tumbuh 47% secara tahunan,” ujar SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi kepada Kontan.co.id, Jumat (20/1).
Baca Juga: Transaksi Uang Elektronik Berbasis Kartu Meningkat Signifikan Sepanjang 2022
Thomas menuturkan, peningkatan yang signifikan tersebut dicapai seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna dan semakin lengkapnya fitur pada layanan Livin by Mandiri. Di antaranya fitur investasi, fitur Livin Sukha yang baru launching di bulan Juli 2022 dan fitur lainnya.
“Transaksi yang paling banyak digunakan nasabah di Livin by Mandiri yakni layanan transfer kemudian dilanjutkan dengan layanan top up dan purchases, seperti top up pulsa, e-wallet dan juga payment di beberapa market place yang pembayarannya sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri,” tuturnya.
Thomas mengungkapkan, untuk tahun ini, transaksi Livin' By Mandiri diperkirakan meningkat sebesar 24%. Selain itu, target pengguna Livin by Mandiri di tahun ini ditaksir meningkat 44% secara tahunan.
Sebagai gambaran, di tahun 2022, pengguna Livin by Mandiri mencapai 15,8 juta dengan jumlah pendownload Livin by Mandiri sebanyak 22 juta pengguna.
Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri akan memberikan promo lebih menarik lagi di 2023, dan juga penambahan fitur Livin by Mandiri yang semakin lengkap dan semakin memudahkan nasabah dalam transaksi perbankan.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mencatat saat ini transaksi digital di BRI sudah mencapai 98% dan sisanya yakni 2% merupakan transaksi konvensional di kantor cabang.
“Hingga akhir Desember 2022 tercatat pengguna BRImo telah mencapai sebanyak 23,85 juta user atau tumbuh 68,46% secara tahunan. Sementara itu, sepanjang Januari hingga Desember 2022 tercatat BRImo telah berhasil memproses 1,8 miliar transaksi finansial dengan volume transaksi mencapai Rp 2.669 triliun (tumbuh 98,48% secara tahunan),” kata Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto.
Aestika menyatakan, pertumbuhan BRImo tersebut tak lepas dari lebih dari 100 fitur di dalamnya yang terhubung dengan berbagai aggregator (biller). Adapun fiturnya adalah Digital Saving, Registrasi BRImo, Fast Menu, Tarik Tunai Tanpa Kartu dan Personal Financial Management.
“BRI optimistis transaksi digital melalui BRImo akan terus meningkat. Ke depan Peningkatan fitur akan terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah (customer centric),” terangnya.
Lebih lanjut, Aestika bilang, BRI telah menyiapkan fitur-fitur menarik yang bisa memenuhi kebutuhan nasabah. Beberapa ecosystem akan diintegrasikan ke aplikasi BRImo dengan berkolaborasi beberapa fintech besar di Indonesia.
Baca Juga: Sepanjang Tahun 2022, BI Catat Transaksi Digital Banking Naik 30,84%
“Nantinya fitur ecosystem tersebut akan menambah daya tarik baru pengguna BRImo untuk meningkatkan transaksi,” imbuhnya.
Tak hanya itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) pun turut mencatatkan kenaikan signifikan dari transaksi digital banking miliknya. Peningkatan tersebut tentunya disokong oleh pengembangan fitur-fitur di platform elektronik BTN.
“Tren transaksi digital tercatat tumbuh signifikan dari tahun ke tahun. Per tahun 2022 kemarin, lebih dari 95% sudah didominasi dari transaksi digital,” sebut Direktur Operasi, Teknologi Informasi (TI) dan Digital Banking BTN, Andi Nirwoto.
Andi menyebutkan, transaksi nasabah masih didominasi dari sisi financial transaction seperti transfer, purchase/payment dan lainnya. Namun, kata dia, untuk non financial transaction pun juga terus berkembang terutama yang menyangkut lifestyle dan kebutuhan sekunder nasabah.
“Kami optimistis transaksi digital BTN tahun 2023 tumbuh tinggi lebih dari 25% dibanding tahun kemarin,” sebutnya.
Andi bilang, untuk mencapai target ini, pihaknya menyiapkan tiga strategi di antaranya memperkuat platform digital channel, menjalin kerjasama dengan pada mitra/partner serta media promosi BTN yang selalu tidak dapat dilewatkan oleh para nasabah.
“Kami yakin user digital kami akan mencapai kenaikan kurang lebih 30% user BTN Mobile aktif dengan meilihat pencapaian tahun 2022. kami juga sudah mempersiapkan sederet program akuisisi nasabah baru yang menarik, dengan tetap mempertahankan kehandalan dan keamanan platform digital Bank BTN,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News