kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong ekspor, LPDB bakal salurkan dana bergulir Rp 7,3 miliar ke koperasi Al Ittifaq


Minggu, 21 Juni 2020 / 22:20 WIB
Dorong ekspor, LPDB bakal salurkan dana bergulir Rp 7,3 miliar ke koperasi Al Ittifaq


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Kemenkop UKM memacu penyaluran dana bergulir. Hingga akhir tahun, LPDB menargetkan dapat menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 1,85 triliun. Target tersebut tumbuh sekitar 8,8% dari pencapaian dana bergulir di tahun 2019 sebesar Rp 1,72 triliun.

Direktur Utama LPDB Supomo menyatakan akan menandatangani akad kredit pembiayaan dana bergulir sebesar Rp7,3 miliar untuk Koperasi pesantren (Kopontren) Al Ittifaq pada minggu depan. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan infrastruktur bagi kepentingan ekspor produk.

Baca Juga: Teten Masduki dorong koperasi masuk sektor unggulan

Akad pembiayaan menggunakan pola akad Mudharabah untuk modal kerja dengan nisbah bagi hasil 30% untuk LPDB dan 70% untuk koperasi. Sedangkan akad Murabahah untuk investasi dengan margin sebesar 3% per tahun atau 15% selama lima tahun dari harga beli.

"Jangka waktu pembiayaan selama 60 bulan sudah termasuk grace periode pengembalian pokok selama enam bulan. LPDB tidak hanya dalam pembiayaan, tetapi juga pendampingan. Terlebih lagi, pencairan pembiayaan ini masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional," kata Supomo dalam keterangan tertulis pada Minggu (21/6).

Koppontren Al Ittifaq yang berdiri pada 6 Juni 1997 lalu. Koperasi ini memiliki total aset sebesar Rp43,5 miliar pada Desember 2019. Usaha yang digarap adalah sektor pertanian dan peternakan domba dan sapi.

Koppontren Al Ittifaq menghasilkan beberapa komoditas unggulan, seperti jeruk dekompon, horenzo (bayam Jepang), cabai, wortel Sinkuroda, Butter Nut Pumpkin dari Labu madu, dan jagung.

Baca Juga: LPDB salurkan dana bergulir Rp 5 miliar ke Koperasi Syariah itQan

"Pemasok hasil pertanian terdiri dari 270 orang petani binaan yang tersebar di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Cianjur. Hasil pertaniannya dipasarkan diantaranya melalui jaringan supermarket Superindo, Yogya Supermarket, Aeon Mall BSD, hingga pasar-pasar tradisional," kata sesepuh Ponpes Al Ittifaq KH Fuad Affandi .

Selain penjualan secara konvensional, Koppontren Al Ittifaq juga melakukan penjualan secara online melalui aplikasi Alifmart. Selain itu, Koppontren Al Ittifaq saat ini melakukan program kemitraan dengan Japan International Coorporation Agency (JICA) dan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Belanda.

Dengan sudah menerapkan sistem online, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masdukimeyakini Koppontren Al Ittifaq bakal menjadi percontohan bagi koppotren lainnya di Indonesia. Karena, pesantren ini sudah transformatif, pro teknologi, dan sudah melek IT. "Kita akan mempercepat transformasi digitalisasi ekonomi, terutama untuk KUMKM", imbuh Teten.

Baca Juga: Inilah kiat bisnis dan strategi menjalankan usaha ditengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×