Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
“Ada sejumlah negara, Argentina misalnya yang sudah bikin LoA (letter of agreement) dengan kami, namun karena kami tidak ada pendanaan kontrak tidak jadi disepakati. Makanya ke depan kami juga akan minta LPEI agar bisa memberikan buyer’s credit untuk menopang ekspor kami,” kata Elfien.
Hingga kini, PTDI sendiri sudah berhasil mengekspor dua pesawat. Pesawat NC2121i ke Thailand, dan CN235-220 ke Nepal. Sementara dua minggu ke depan satu unit NC 2121i juga akan kembali dikirim ke Thailand. Elfien bilang nilai kontrak ketiga pesawat tersebut mencapai US$ 60 juta.
Baca Juga: PT Dirgantara Indonesia ekspor pesawat CN 235-220 ke Nepal
Khusus untuk pesawat CN235-220, PTDI sendiri dapat fasilitas pembiayaan modal kerja dari LPEI senilai Rp 207 miliar. Nilai tersebut merupakan bagian skema penugasan khusus ekspor dari pemerintah ke LPEI dengan nilai plafon hingga Rp 400 miliar.
“Total plafon dari LPEI selain untuk produksi CN235-220 ke Nepal juga akan digunakan untuk produksi CN235-220 ke Senegal yang targetnya bisa dikirim akhir 2020 mendatang,” lanjut Elfien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News