kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Dorong UMKM Naik Kelas, BRI dan LPEI Kolaborasi Bikin Marketplace


Kamis, 25 Juli 2024 / 13:05 WIB
Dorong UMKM Naik Kelas, BRI dan LPEI Kolaborasi Bikin Marketplace
ILUSTRASI. Produksi makanan ringan olahan susu Pukid di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur (8/12/2023).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengajak pengusaha muda BRIliaN untuk memanfaatkan teknologi agar UKM Indonesia dapat naik kelas dan memiliki daya saing tinggi untuk dapat menembus pasar ekspor. Kolaborasi ini diwujudkan dengan mengadakan diskusi Berani Mendunia Road to UMKM Export Brilianpreneur 2025 bersama Komodoin.

Assistant Vice President Value Chain & Assets Product Development Division BRI, Silvi Augustia menjelaskan BRI dan LPEI berkolaborasi untuk menciptakan wadah bagi UMKM untuk meningkatkan eksistensi UMKM agar dapat dikenal lebih luas di pasar internasional melalui platform digital yang sedang dibangun oleh LPEI. LPEI dapat memberikan pendampingan kepada UMKM BRI sehingga dapat memberikan berbagai insight yang baik untuk mengembangkan bisnis mereka.

“Melalui digital platform yang akan diluncurkan oleh LPEI dalam waktu dekat,  diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM BRI untuk naik kelas menjadi go internasional. Kolaborasi ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan BRI dalam mendukung Indonesia emas 20245 melalui UMKM.” kata Silvi dalam keterangan resminya, Kamis (25/7).

Baca Juga: Gagal Bayar Segmen UMKM Bengkak, BRI Kocok Ulang Komposisi Portofolio Kredit

Sementara itu, Kepala Divisi SME’s Advisory Services LPEI, Lutpi Ginanjar, menjelaskan Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar namun belum terutilisasi dengan baik dan Indonesia saat ini belum memiliki cross-border B2B marketplace yang dapat membantu UKM mendapatkan akses pasar dan peluang ekspor.

“Indonesia perlu terobosan baru untuk meningkatkan ekspor. Saat ini angka ekspor UKM masih di angka 15,7% hal ini tergolong rendah melihat angka ekspor UKM negara tetangga seperti singapura sebesar 41% dan Tiongkok sebesar 60%,” katanya.

Saat ini, UKM dan pelaku usaha berorientasi ekspor menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan untuk mengakses pasar internasional, kebutuhan perizinan ekspor yang sepenuhnya belum dipahami oleh UKM, pengetahuan logistik crossborder yang masih terbatas dan keterbatasan akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan kapasitas.

Baca Juga: Perkuat Pemberdayaan UMKM di Indonesia Timur, BSI Resmikan UMKM Center Makassar

Untuk itu, LPEI saat ini sedang menyiapkan marketplace sebagai platform untuk mendorong UKM Indonesia untuk berani mendunia. Dalam terobosan ini, UKM dapat bertemu dengan buyer global terpercaya dan melakukan transaksi internasional yang aman dan mudah. Platform digital ini akan bekerjasama dengan berbagai ekosistem ekspor dengan menyediakan layanan pendukung bagi pelaku usaha berorientasi ekspor.

Salah satu fitur unggulan dari marketplace ini yaitu Kurasi Penjual. Kurasi memberikan jaminan kepada pembeli internasional bahwa penjual telah melalui proses pengecekan dan validasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas serta mengurangi risiko penipuan oleh penjual. Proses kurasi meliputi beberapa tahap mulai dari registrasi, verifikasi data, hingga penilaian produk penjual.

Secara terpisah, Kepala ITPC Vancouver, Andri Satria Permana menyambut baik kehadiran digital platform LPEI yang akan diluncurkan tersebut. Dia menyebut Fitur Kurasi Penjual di platform ini dapat meminimalkan risiko pembeli tertipu oleh penjual.

"Hal ini memberikan perlindungan tambahan bagi pembeli saat bertransaksi. Pembeli merasa lebih aman bertransaksi dengan penjual yang telah melalui proses verifikasi, karena mereka tahu bahwa penjual tersebut telah diverifikasi dan dianggap dapat dipercaya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×