Reporter: Magdalena Sihite | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di saat persaingan mendapat simpanan valuta asing (valas) antar perbankan memanas, Dana Pihak Ketiga (DPK) valas PT Bank Mandiri Tbk justru bertumbuh. Dalam kurun waktu 3 minggu saja, ada pertambahan DPK valas Bank Mandiri sekitar US$ 500 juta.
Executive Vice President Bank Mandiri Pahala Mansyuri mengatakan, DPK valas Bank Mandiri per 31 September 2008 sekitar US$ 3,5 miliar. "Sedangkan data per 24 Oktober 2008, DPK valas kita sudah sekitar US$ 4 miliar," tuturnya kemarin (25/11) di sela-sela Investor Meeting di Jakarta.
Pahala mengatakan, Bank Mandiri memang cukup agresif untuk mengumpulkan DPK valas dan mengurangi pinjaman dalam bentuk valas. Bank Mandiri makin agresif untuk mengumpulkan simpanan valas di segmen nasabah ritel dan korporasi.
Dari akhir kuartal ketiga 2008 sampai saat ini, Bank Mandiri sudah melakukan konversi utang valas para debitur sekitar US$ 400 juta. Dengan melakukan konversi utang valas, debitur dan Bank Mandiri dapat mengurangi risiko nilai tukar rupiah.
Oleh karena itu loan to deposit ratio (LDR) atau rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga pun otomatis turun. Posisi LDR valas Bank Mandiri pada akhir September 2008 mencapai lebih dari 90%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News