kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPK valas perbankan masih tumbuh dua digit, namun mulai melandai


Minggu, 13 Desember 2020 / 15:32 WIB
DPK valas perbankan masih tumbuh dua digit, namun mulai melandai
ILUSTRASI. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) valuta asing atau valas di perbankan masih tumbuh cukup tinggi hingga Oktober 2020.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) valuta asing atau valas di perbankan masih tumbuh cukup tinggi hingga Oktober 2020. Namun, pertumbuhannya sudah melandai dari bulan sebelumnya yang menunjukkan kebutuhan valas untuk ekspansi para pelaku bisnis sudah mulai naik.

Berdasarkan data analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), DPK valas perbankan per Oktober 2020 tercatat tumbuh 10,4% year on year (YoY) ke Rp 884,7 triliun. Namun, pertumbuhan tersebut sudah melandai dari bulan sebelumnya yang tercatat meningkat 11,8%.

Giro valas tumbuh 18% yoy menjadi Rp 384,7 triliun, melambat dari bulan September 2020 yang tumbuh sebesar 22,7%. Namun, pertumbuhan tabungan valas meningkat 17,9% yoy menjadi Rp 150 triliun dari hanya tumbuh 14,2% pada bulan September 2020.  Sedangkan simpanan berjangka valas naik tipis 0,6% menjadi Rp 349,9 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi salah satu bank yang masih mencatatkan pertumbuhan tinggi DPK valas hingga Oktober 2020. Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, total DPK (bank only) tercatat  mencapai Rp 860,5 triliun per Oktober 2020 atau tumbuh 10,0% secara YoY.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) catat DPK valas tumbuh 10,8% hingga Oktober 2020

Pertumbuhan tersebut memang sudah melandai dari bulan sebelumnya yang masih tumbuh 14,1%. "Adapun DPK valas Bank Mandiri alas per Oktober mencapai Rp 148,3 triliun atau tumbuh 10,8% yoy," kata Rudi pada Kontan.co.id, Jumat (11/12).  

Pertumbuhan DPK valas Bank Mandiri tersebut didorong giro valas yang tumbuh 20,1% yoy menjadi Rp 266,0 triliun per Oktober 2020. Sedangkan tabungan valas hanya naik 4,8% menjadi Rp 318,0 triliun. Hingga ujung tahun 2020 ini, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan DPK valas akan semakin melandai karena aktivitas bisnis sudah semakin meningkat.

Serupa, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mencatatkan pertumbuhan tinggi dalam penghimpunan DPK valas.  Vera Eve Lim, Direktur Keuangan BCA mengatakan, BCA akan tetap berkomitmen memenuhi kebutuhan transaksi valas sesuai dengan kebutuhan nasabah dalam berbagai jeni mata uang. "Hingga kuartal III, DPK valas BCA tercatat Rp 56,2 triliun atau tumbuh 19,7%," katanya.

DPK BCA memang tumbuh cukup tinggi hingga September 2020.  Total DPK yang dibukukan bank ini mencapai Rp 780,7 triliun atau tumbuh 14,3% secara year on year (yoy).

Vera bilang, pertumbuhan itu ditopang oleh kenaikan dana murah atau current account and saving account (CASA) yang tumbuh sebesar 16,1% mencapai  Rp 596,6 triliun.

Sementara PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) membukukan pertumbuhan valas berimbang dengan penyaluran kredit valas. "Kredit valas kami per Oktober tumbuh sekitar 7%, DPK valas tumbuh sekitar 8%," ungkap Sadhana Priatmadja, Direktur BWS.

Selanjutnya: DPK valas Bank BCA (BBCA) masih tumbuh tinggi hingga Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×