Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) valuta asing atau valas di perbankan masih tumbuh cukup tinggi hingga Oktober 2020 sama seperti DPK rupiah. Salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan tinggi tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Vera Eve Lim, Direktur Keuangana BCA mengatakan, pihaknya akan tetap berkomitmen memenuhi kebutuhan transaksi valas sesuai dengan kebutuhan nasabah dalam berbagai jeni mata uang.
"Hingga kuartal III, DPK valas BCA tercatat Rp 56,2 triliun atau tumbuh 19,7%," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (11/12).
DPK BCA memang tumbuh cukup tinggi hingga September 2020. Total DPK yang dibukukan bank ini mencapai Rp 780,7 triliun atau tumbuh 14,3% secara year on year (yoy).
Baca Juga: Bank Mandiri Ditopang Likuiditas Tinggi, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham BMRI
Vera bilang, pertumbuhan itu ditopang oleh kenaikan dana murah atau current account and saving account (CASA) yang tumbuh sebesar 16,1% mencapai Rp 596,6 triliun.
Berdasarkan data analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), DPK valas perbankan per Oktober tercatat tumbuh 10,4% ke Rp 884,7 triliun. Namun, pertumbuhan tersebut sudah melandai dari bulan sebelumnya yang tercatat meningkat 11,8%.
Giro valas tumbuh 18% yoy menjadi Rp 384,7 triliun, melambat dari bulan September yang tumbuh sebesar 22,7%. Namun, pertumbuhan tabungan valas meningkat menjadi 17,9% yoy ke Rp 150 triliun dari hanya tumbuh 14,2% pada bulan September. Simpanan berjangka valas naik tipis 0,6% menjadi Rp 349,9 triliun.
Selanjutnya: Inilah 15 orang terkaya Indonesia, berapa harta kekayaannya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News