Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Industri manufaktur masih menjadi andalan bagi bank dalam menyalurkan kredit. Misalnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Sumsel Babel menyalurkan kredit sindikasi senilai Rp 1,5 triliun kepada PT Semen Baturaja Tbk.
Dana kredit itu untuk mendanai pembangaunan Pabrik Baturaja II dengan kapasitas produksi 1,75 juta to semen per tahun. Adapun, progress pembangunan Pabrik Baturaja II telah mencapai 24,3% per April 2016. Targetnya, pabrik beroperasi pada akhir semester I tahun 2017.
Nah, dengan beroperasinya Pabrik Baturaja II, total kapasitas produksi Semen Baturaja akan menjadi 3,75 juta ton semen per tahun. Semen Baturaja memperkirakan kebutuhan pendanaan pabrik tersebut sebesar Rp 3,3 triliun.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta menyampaikan, mendukung bisnis Semen Baturaja karena perusahaan ini tak membutuhkan layanan perbankan berupa kredit saja namun kebutuhan ke depan secara strategis. Misalnya, pengelolaan keuangan perusahaan.
“BNI juga memberikan dukungan berupa kredit modal kerja kepada Semen Baturaja maksimal senilai Rp 100 miliar,” katanya, dari rilis yang diterima KONTAN, Minggu (22/5). Selain itu, BNI juga memberikan Total Financial Solution Business Model kepada Semen Baturaja.
Untuk itu, bank beplat merah ini menyiapkan Forex/ Derivative Line maksimal sebesar US$ 65 juta pada kesempatan yang sama. Pemberian kredit kepada Semen Baturaja dan fasilitas Forex/ Derivative Line merupakan kerja sama bilateral yang dilaksanakan BNI dengan Semen Baturaja.
Bisnis lain, sinergi BNI dengan Semen Baturaja adalah bank berlogo 46 ini menjalin kerjasama dengan Mitra Korporat Semen Baturaja dalam bentuk pemberian fasilitas kredit kepada Supplier dan Distributor Semen Baturaja.
Melalui kerja sama penyaluran kredit ini, Herry meyakini, BNI dan Semen Baturaja akan dapat mengembangkan potensi bisnis yang lebih besar. Melalui sinergi ini akan menghasilkan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News