kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNI menggeber kredit maritim


Kamis, 12 Mei 2016 / 22:55 WIB
BNI menggeber kredit maritim


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

Demak. Setelah memperkuat akses layanan perbankan di Kawasan Pesisir Timur Riau untuk percepat inklusi keuangan, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI kini merambah ke kawasan Pesisir Utara Jawa Tengah melalui Program JARING atau Jangkau, Sinergi, dan Guideline.

Program yang dijalankan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini menitikberatkan pada pembiayaan kepada komunitas nelayan yang berdomisili di Kabupaten Demak dan sekitarnya.

Penguatan akses ke layanan perbankan ini diharapkan akan dapat mempercepat pembiayaan BNI ke sektor Kelautan dan Perikanan antara lain melalui sosialisasi Program JARING. Kegiatan sosialisasi JARING di Demak ini merupakan kegiatan ke-4 setelah dilakukan di Takalar-Sulawesi Selatan, Pantai Sendangbiru Malang-Jawa Timur, serta Bengkalis-Riau.

Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan pada akhir tahun 2015, total portofolio BNI di sektor kemaritiman mencapai Rp 10,38 triliun, dan kemudian meningkat menjadi Rp 10,58 triliun per April 2016. “Sektor kemaritiman yang dimaksud termasuk sektor-sektor yang menjadi perhatian utama Program JARING, yaitu sektor Budidaya & Penangkapan Perikanan, Industri Pengolahan Perikanan, serta Perdagangan Hasil Perikanan. Ketiga sektor tersebut dikelompokkan ke dalam Sub Sektor Kelautan dan Perikanan,” ujar Suprajarto, Kamis, (12/5).

Khusus untuk sub-sektor kelautan dan perikanan, portofolio BNI pada akhir Desember tahun 2015 mencapai Rp 1,40 triliun yang meningkat menjadi Rp 1,50 triliun pada akhir April 2016, termasuk diantaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Akumulasi dari tahun 2007 hingga 30 April 2016, jumlah debitur yang mendapatkan fasilitas pembiayaan KUR di sektor Kelautan dan Perikanan mencapai 5.205 UMKM dengan total penyaluran sebesar Rp 534,5 miliar, dimana sebanyak Rp 50,8 miliar diantaranya tersalurkan selama periode Januari 2016 – April 2016 kepada 233 UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×