kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dua bank daerah menggenjot kredit mikro di 2014


Jumat, 03 Januari 2014 / 06:40 WIB
Dua bank daerah menggenjot kredit mikro di 2014
ILUSTRASI. Press Conference Crimson Education


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Dua bank daerah yaitu Bank Bengkulu dan Bank Sumsel Babel, siap menggelar ekspansi bisnis pada 2014.

Bank Sumsel Babel menargetkan, pertumbuhan kredit 20%. Bank ini akan fokus mengembangkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Saat ini, portofolio kredit Bank Sumsel Babel meliputi 40% kredit produktif, sebagian besar UMKM, serta 60% kredit konsumer.

Tahun lalu, total kredit Bank Sumsel Babel sekitar Rp 12 triliun. "Tahun ini, kami akan menggenjot pertumbuhan kredit UMKM sebesar 20%," ujar Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil, belum lama ini.

Kini, Bank Sumsel Babel mengandalkan kredit konsumer multiguna terhadap PNS dengan agunan gaji. Namun Adil tak menjelaskan berapa nilainya.

Bank Sumsel Babel mengakui akan menambah kantor jaringan pada 2014. Tapi belum ia juga belum bisa menyebutkan jumlah penambahan kantor jaringan tersebut. Saat ini, modal inti Bank Sumsel Babel mencapai Rp 1,7 triliun atau masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 dengan modal inti Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.

Bank Bengkulu juga menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini sebesar 20%. Pada akhir tahun 2013, kredit Bank Bengkulu diprediksi mencapai Rp 2,4 triliun. Jadi, kucuran kredit Bank Bengkulu pada tahun ini berpotensi mencapai Rp 2,88 triliun.

Demi mencapai target, Bank Bengkulu akan lebih fokus meningkatkan kucuran kredit mikro. Kontribusi kredit mikro bank tersebut baru mencapai 15% dari total portofolio kredit. Sejauh ini kredit konsumer multiguna terhadap PNS sangat dominan, sekitar 85%. "Kondisi ini memang terjadi di banyak BPD," ujar Direktur Utama Bank Bengkulu, Wimran Ismaun.

Manajemen Bank Bengkulu menargetkan, bisa mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 40 miliar pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 20 miliar-Rp 25 miliar berasal dari Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Tahun lalu, posisi modal inti Bank Bengkulu diperkirakan Rp 250 miliar. Adapun jumlah modal disetor mencapai Rp 136 miliar.

Kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Bengkulu beserta 10 pemerintah kabupaten dan pemerintah kota seluruh Bengkulu memang masih sangat terbatas. Sepanjang 2013, Bank Bengkulu hanya mendapat suntikan modal sebesar Rp 5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×