kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua Bank yang Belum Penuhi Ketentuan Modal Inti Rupanya Milik BUMN India


Jumat, 04 November 2022 / 14:31 WIB
Dua Bank yang Belum Penuhi Ketentuan Modal Inti Rupanya Milik BUMN India
ILUSTRASI. PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenggak waktu perbankan untuk memenuhi modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun sudah semakin dekat. Bank-bank bermodal cekak hanya punya waktu kurang dari dua bulan untuk memenuhi ketentuan itu jika tak mau dimerger paksa oleh regulator atau diturunkan jadi BPR hingga dilikuidasi. 

Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, masih terdapat 23 bank dengan modal inti di bawah Rp 3 triliun per September 2022. Namun, hanya 19 yang wajib menambah modal lagi. Sedangkan empat lagi hanya perlu punya modal inti minimal Rp 1 triliun karena merupakan bagian dari Kelompok Usaha Bank (KUB). 

Dari puluhan bank yang modal intinya belum memenuhi aturan modal inti, dua diantaranya merupakan bank-bank yang dikendalikan oleh bank pelat merah India. Keduanya adalah PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) dengan modal inti Rp 2 triliun per September 2022 dan Bank SBI Indonesia dengan modal inti Rp 2,12 triliun. 

BSWD merupakan bank yang dikendalikan oleh Bank of India (BOI) dengan porsi kepemilikan saham 86,04%. BOI dimiliki oleh pemerintah India. 

Baca Juga: Penuhi Modal Inti, Bank of India Naikkan Jumlah Penerbitan Saham Lewat Rights Issue

Sementara Bank SBI Indonesia dikendalikan oleh State Bank of India (SBI) dengan kepemilikan saham 99,34%. Sedangkan 0,66% sisanya dimiliki PT Ravindo Jaya.

BSWD tercatat memiliki portofolio kredit Rp 2,25 triliun per September 2022, naik 25% dari akhir tahun 2021 atau secara year to date (YtD). Dana Pihak Ketiga (DPK) bank ini mencapai Rp 2,62 triliun atau naik 27,% secara YtD Total asetnya mencapai Rp 2,85 triliun.

Adapun Bank SBI Indonesia memiliki portofolio kredit Rp 2,08 triliun per September 2022 dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 2,13 triliun. Total asetnya mencapai Rp 4,96 triliun. 

Bank of India Indonesia yang memang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan akan melakukan rights issue di akhir tahun ini untuk memenuhi ketentuan modal inti.

Perseroan telah menaikkan target jumlah saham baru yang akan diterbitkan lewat rights issue akhir.Dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/11), BSWD menyebutkan akan melakukan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 2,4 miliar. Itu naik dua kali lipat dari rencana awal.

Baca Juga: Bank BJB Proyeksikan Penyaluran Kredit Tumbuh Hingga 11% pada 2023

Sebelumnya, perseroan telah mengumumkan akan melakukan rights issue maksimal 1,2 miliar saham dan menargetkan modal intinya akan naik menjadi Rp 3,63 triliun setelah aksi korporasi tersebut.

Sedangkan Bank SBI Indonesia belum diketahui akan melakukan penambahan dengan skema apa untuk memenuhi ketentuan modal inti tersebut. Bank ini setidaknya masih harus menambah modal Rp 900 miliar di sisa tahun ini agar tak mendapat sanksi dari regulator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×