kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dua program BNI untuk pacu kredit konsumen


Minggu, 27 September 2015 / 22:15 WIB
Dua program BNI untuk pacu kredit konsumen


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dalam rangka mendorong pertumbuhan kredit konsumer hingga akhir tahun 2015, Bank Negara Indonesia (BNI) meluncurkan kegiatan promo BNI Fleksi Days yang menjual produk kredit tanpa agunan (KTA) bagi nasabah perseroan yang memiliki rekening pembayaran gaji atau payroll. KTA ini ditujukan bagi karyawan atau pegawai dengan penghasilan tetap setiap tahun untuk berbagai kebutuhan.

Melalui program BNI Fleksi Days ini, nasabah dimudahkan dalam mengajukan aplikasi KTA. Direktur Consumer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, mendekati akhir program pada 30 September 2015, perseroan telah mengalami pertumbuhan permintaan KTA mencapai 40%. Gelaran promo KTA ini, membantu mendorong pertumbuhan kredit konsumer yang pada Desember 2015 ditargetkan tumbuh sebesar 7%-9%.

"Kami akan melakukan review (peninjauan) terhadap program BNI Fleksi ini pada akhir September. Kemungkinan kami akan memperpanjang program ini, karena market share untuk Flexi loan based on payroll baru sebesar 20%, maka akan kami tingkatkan lagi," ujar Anggoro di Jakarta, Jumat (25/9) akhir pekan lalu.

Anggoro menuturkan, payroll yang dikelola oleh BNI mencapai 500.000 rekening. Penetrasi produk BNI Fleksi ini, kata Anggoro, baru sebesar 20%. Artinya, baru sekitar 100.000 akun yang telah menggunakan produk teranyar BNI ini. Masih tersisa 80% atau 400.000 akun rekening yang bisa menjadi market share dari BNI Fleksi based on payroll ini.

"Masih ada room yang sangat lebar untuk terus mendorong program ini lebih maksimal lagi. Kemungkinan besar kami akan memperpanjang program ini hingga akhir tahun karena respon nasabah juga sangat bagus," ucap Anggoro.

Dalam kesempatan yang berbeda, VP Consumer Lending BNI, Indomora Harahap menuturkan, perseroan optimistis, permintaan KTA untuk program BNI Flexi senilai Rp2,5 triliun akan tercapai pada akhir September ini. "Untuk KTA Fleksi, kami optimis sampai dengan akhir September 2015, sudah akan mencapai target. Ini karena respon dari nasabah sangat baik," ucap Indomora.

Selain KTA, bank dengan kode saham BBNI ini juga meluncurkan program Kado Merdeka dengan suku bunga sebesar 8,45% fixed rate untuk 3 tahun untuk mendorong pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). Program ini berlangsung hanya selama dua bulan hingga akhir September 2015.

Indomora bilang, program KPR dengan suku bunga single digit ini, mendorong pertumbuhan permintaan KPR hingga mencapai 32%. Dengan demikian, diperkirakan sampai akhir triwulan III-2015 ini, pertumbuhan KPR BNI mengalami pertumbuhan sampai 6%. Hal ini tentu mendukung proyeksi target pertumbuhan KPR bank dengan logo 46, untuk mencapai 7% pada akhir 2015.

"Dua bulan terakhir dengan program 8,45%, mendorong incoming aplikasi hingga dua kali lipat dibanding biasanya. Secara garis besar, mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Untuk ticket size besar seperti KPR memang tidak mengalami kenaikan yang tinggi," ujar Anggoro.

Anggoro bilang, per Agustus 2015, kredit konsumer perseroan tercatat mendekati Rp 54 triliun. Dimana, Rp 34 triliun atau setara dengan 63%, merupakan penyaluran KPR. BNI, kata Anggoro, kemungkinan akan memperpanjang program KPR Kado Merdeka, meski dengan tingkat suku bunga yang berbeda yaitu tidak lagi sebesar 8,45%. Menurutnya, program KPR Kado Merdeka yang berlangsung selama dua bulan ini dinilai sangat ideal dan efisien dari segi waktu.

Sebab, program promo KPR suku bunga ringan dengan tenor pendek dibuat agar masyarakat semakin bergegas untuk menggunakan program tersebut. "Kalau memang review yang kami lakukan pada akhir bulan September ini menunjukkan tren yang positif, maka kemungkinan akan kami teruskan meski nanti besaran bunganya bisa berbeda. Karena suku bunga KPR 8,45% adalah khusus untuk program merdeka dalam rangka menyambut ulang tahun kemerdekaan RI ke 70 tahun kemarin. Mungkin yang kami review adalah angka besaran suku bunganya," kata Anggoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×