kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Duet Patrick Waluyo dan Jerry NG kuasai lebih dari 90% saham ARTO


Selasa, 14 April 2020 / 12:55 WIB
Duet Patrick Waluyo dan Jerry NG kuasai lebih dari 90% saham ARTO
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Artos Indonesia, Deddy Triyana (tengah), bersama Direktur SDM, Umum, SKMR dan Operasional PT Bank Artos Indonesia Yovita Fifiningsih Ario (kanan), dan Kepala Divisi Satuan Kerja Manajemen Risiko PT Bank Artos Indonesia Achmad Humam


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kepemilikan saham PT Bank Art Indonesia Tbk (ARTO) berubah lagi.  Dalam pengumuman perusahaan terbaru,  tanggal 13 April 2020, manajemen Bank Arto menyebut ada informasi perubahan pemegang saham tertentu.

Masih dalam pengumuman yang sama,  manajemen bank dengan kode saham ARTO ini menyebut,  kepemilikan saham PT Metamorphosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Ltd (WTT) bertambah, pasca aksi korpoorasi penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 1,34 triliun.

Mereka tetap menjadi pemegang saham pengendali Bank Artos pasca rights issue. Bedanya, kepemilkan mereka bertambah jumbo.

Pasalnya, dalam HMETD itu,  PT Metamorphosis  membeli 3.633.225.000 saham ARTO dengan harga Rp 139 per saham. Nilai ini setara dengan 29,05% saham ARTO. Transaksi pembelian saham ini dilakukan pada tanggal 2 April 2020.

Pasca transaksi pembelian saham tersebut, Metamorphosis yang merupakan perusahaan bankir kawakan Jerry NG ini mengempit 66,7% saham Bank Arto.
Adapun Wealth Track yang merupakan perubahan investasi pemilik Northstar Patrick Waluyo juga mengalami perubahan. 

Dalam pengumuman manajemen Bank Artos disebutkan bahwa Wealth Track Technology Limited telah melakukan pembelian saham sebagai bagian dai pelaksanaan right issue sebesar 1.288.275.00 saham dengan harga Rp 139 per saham. Nilai ini setara dengan kepemilikan  10,3% saham ARTO.

Dengan begitu,pasca  transaksi rights issue, Wealh Track menguasi saham ARTO sebanyak 23,65%.
Kepemilikan ini jelas bertambah jumbo. Pasalnya, merujuk data KSEI atas kepemilikan saham di atas 5%, pada 8 April 2020, Methaporphosis tercatat memiliki 38,02% saham dari akhir t 2019 sebesar 37,65% di akhir 2019. 

Adapun Wealth Track memegang saham ARTO 13,85% dari sebelumnya 13,35%.
Selain mereka ada nama-nama baru yakni Jetway Wealth Management dengan kepemilikan saham ARTO sebanyak 5,08% saham, lalu ada Ephesus United Corp sebanyak 5% saham, Akta Asset Ltd  sebanyak 5,06% saham, serta Qilora Investments Ltd dengan kepemilikan saham ARTO sebesar 5,11%


Jetway adalah salah satu investor Digital Katalis Pte Ltd (DKatalis), perusahaan yang ada di belakang platform teknologi jasa keuangan Gojek yang berkantor pusat di Singapura. Adapun DKatalis dalam dokumen ACRA juga dimiliki oleh Jerry NG.
Adapun Epsus, Akta Asset, Qilora adalah perusaan investasi yang disebut-sebut sebagai kendaraan investasi dari Patrick Waluyo.

Dan teka-teki pembeli siaga atas rights issue ARTo kini terjawab Jerry NG dan Patrick menguasai saham mayoritas ARTO,

Dengan pengumuman terbarunya, 13 April, kepemilikan saham Metaphorphosis, perusahaan milik Jerry NG di ARTO menjadi 66,7% dari sebelumnya 38,02%  , sedang Patric Waluyo lewat Wealth Track menjadi 23,75% dari sebelumnya hanya 13,35%.

Ini artinnya,keduanya kini mengempit 90,45% saham ARTO.

Sampai penutupan perdagangan siang,harga saham ARTO Rp 825 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×