Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pembiayaan PT Pegadaian (Persero) meleset dari target sebesar Rp 8,5 triliun menjadi hanya Rp 6,8 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini ditengarai karena masih fluktuatifnya harga emas di pasar, ditambah belum adanya penyesuaian margin pembiayaan.
Padahal, Harianto Widodo, Direktur Bisnis I Pegadaian mengatakan, biaya dana yang diperolehnya sudah menyesuaikan diri dengan kondisi pasar. “Sejak kenaikan suku bunga tahun lalu, kami belum menaikkan lending rate. Alhasil, realisasi kuartal pertama belum memenuhi target,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (24/4).
Adapun, perseroan pembiayaan pelat merah tersebut menargetkan outstanding pembiayaan sebesar Rp 34 triliun di sepanjang tahun. Hingga kuartal pertama, outstandingnya baru mencapai 20% yang semestinya 25% dari target.
Penyaluran pembiayaan Pegadaian sendiri banyak mengalir ke gadai emas. Sekitar 95% gadai emas mengalir ke rahn emas. Sedangkan sisa pembiayaan disalurkan melalui rahn tasjily atau gadai dengan agunan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan barang lain selain emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News