kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belum banyak yang mengenal tabungan pensiun


Selasa, 22 April 2014 / 21:10 WIB
Belum banyak yang mengenal tabungan pensiun
ILUSTRASI. Soccer Football - FIFA World Cup Qatar 2022 - Group A - Netherlands v Ecuador - Khalifa International Stadium, Doha, Qatar - November 25, 2022 Ecuador fans pose inside the stadium before the match REUTERS/Siphiwe Sibeko


Sumber: Surya Online | Editor: Hendra Gunawan

SURABAYA. Hasil survei literasi keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tahun 2013 menyebutkan, masyarakat Indonesia masih tidak melek literasi keuangan.

Survei itu antara lain untuk mengetahui pengetahuan dan pemakaian jasa keuangan perbankan, pegadaian, asuransi, pembiayaan dan dana pensiun.

Hasilnya terlihat, lebih banyak responden hanya mengenal jasa keuangan di sektor perbankan dan pegadaian. Dan responden paling banyak tidak mengetahui tentang dana pensiun.

"Namun responden yang memakai atau utilitas jasa keuangan itu rata-rata masih kecil persentasenya," ujar Agus Sugiarto, Direktur Literasi dan Edukasi OJK ketika mengisi acara Edukasi Wartawan di Surabaya, Selasa (22/4).

Dari survei itu diketahui kalau sekitar 80% responden mengetahui perbankan, namun hanya 57 dari 100 responden yang memanfaatkan jasa perbankan.

Sedangkan di dana pensiun, sekitar 81% responden tidak tahu tentang dana pensiun. Ironisnya, hanya tiga orang dari 200 responden yang memanfaatkan dana pensiun.

"Artinya orang kita masih belum sadar betapa pentingnya dana pensiun. Di Indonesia masih banyak yang menganut pandangan kalau sudah tua hidup nunut atau ikut anak," imbuh Agus.

Karena masih minimnya literasi keuangan di Indonesia itulah OJK menggelar edukasi dan literasi keuangan. Tahun lalu edukasi itu dilakukan di 60 kota di Indonesia dan tahun ini diadakan di 24 kota, satu di antaranya di Surabaya.

"Karena orang yang melek literasi keuangan itu tidak akan mudah terjebak atau terjatuh pada investasi bodong atau tawaran produk keuangan yang menyesatkan," tegas Agus. (

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×