Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong para anggota bursa untuk melakukan implementasi JATS (Jakarta Automated Trading System) FIX5.0 setelah sebelumnya menggunakan fitur FIX4.2. Kebijakan ini telah mulai diberlakukan terhitung sejak 6 Desember 2021 dan diharapkan berpeluang akan meningkatkan volume perdagangan.
Ajaib menjadi salah satu Anggota Bursa yang terlibat dalam pilot project dan telah berhasil melakukan implementasi protokol FIX5.0. Ini dilihat sebagai bentuk komitmen Ajaib, sebagai salah satu sekuritas yang memiliki platform investasi online terbesar di Indonesia dalam rangka untuk mempercepat dan meningkatkan layanan seiring dengan pesatnya pertumbuhan investor pasar modal di Indonesia.
Direktur Utama Ajaib Sekuritas, Anna Lora pihaknya turut mendukung kebijakan BEI untuk mengimplementasikan protokol FIX5.0. "Sudah saatnya kita beralih untuk meningkatkan sistem sehingga dapat mempermudah investor dalam bertransaksi dan meningkatkan volume perdagangan,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (30/12).
“Selain itu, kami pun yakin adanya kebijakan ini dapat meningkatkan antusiasme para investor khususnya investor ritel generasi muda Indonesia untuk berinvestasi dan memajukan pasar modal Indonesia,” ungkap Anna.
Baca Juga: Pasar Membaik, Bisnis Sekuritas Tahun Ini Lebih Bergairah
Direktur IT & Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia, Fithri Hadi mengungkapkan saat ini seiring dengan semakin banyaknya jumlah transaksi harian bursa dari pertumbuhan investor ritel baru yang merupakan digital savvy investor, maka bursa melakukan peningkatan teknologi API dengan protokol streaming data terbaru FIX5.0 yang menyajikan streaming transaksi yang lebih cepat dan kapasitas transaksi harian yang lebih besar.
"Semua Anggota Bursa ditargetkan dapat bermigrasi ke protokol terbaru ini sebelum Juni 2022 untuk menyambut era digitalisasi pasar modal,” katanya.
Dengan diterapkannya FIX5.0, sistem JATS NextG BEI juga akan memiliki peningkatan kapasitas order dan transaksi dari semula 5 juta order dan 2,5 juta transaksi per hari menjadi 15 juta order dan 7,5 juta transaksi per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News