Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank melakukan efisiensi dengan memangkas jumlah cabang serta pegawai di 2017. Efisiensi dilakukan untuk menekan beban biaya operasional.
Berdasarkan penelusuran KONTAN dari laporan keuangan tahunan 2017 yang telah dirilis, dari sejumlah bank besar yang sudah mengeluarkan laporan keuangan tahunan, terdapat lima bank swasta yang melakukan pengurangan kantor cabang selama 2017.
Lima bank tersebut adalah Bank Danamon, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Maybank Indonesia, Bank OCBC NISP dan Bank Panin (lihat tabel).
Sedangkan bank swasta yang mengurangi jumlah pegawai adalah Bank BTPN, Bank Danamon, Bank OCBC NISP dan Maybank Indonesia serta Bank Mandiri.
"Pertumbuhan kantor cabang bank di tahun 2017 memang menyusut," ujar Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otirotas Jasa Keuangan (OJK), Senin (5/3).
Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan Maybank Indonesia menjelaskan, pada 2017 jumlah kantor cabang dan pegawai memanng berkurang. Namun, bank milik investor Malaysia ini akan menambah jumlah kantor cabang di tahun ini.
"Kami percaya cabang masih ada fungsi, tahun ini kami tidak akan tutup cabang hanya relokasi saja. Pada tahun ini Maybank akan fokus memperbanyak cabang di luar kota," kata Thila.
Sementara Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menuturkan, pengurangan kantor cabang sejalan dengan upaya optimalisasi jaringan kantor yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir. "Mengenai sumber daya manusia selama 2017 kami menerima 892 karyawan baru. Namun yang mengundurkan diri lebih banyak sehingga secara jumlah bersih menurun," kata Parwati.
Satinder Pal Singh Ahluwalia, Direktur Keuangan Bank Danamon mengatakan, pada tahun ini Bank Danamon tidak akan banyak melakukan pengurangan pegawai. "Jika ada, mungkin kami pertama akan menawarkan pindah ke bisnis lain atau masuk program pensiun dini," imbuh Satinder.
Arief Harris Tanjung, Direktur BTPN menjelaskan, pengurangan pegawai BTPN karena ada program pengunduran diri sukarela. "Efisiensi yang disebabkan karena restrukturisasi dan pengunduran diri anorganik ini sebesar 10%-15% dari biaya operasional," kata Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
