Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2023 mungkin menjadi salah satu catatan sejarah gemilang bagi PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS). Bagaimana tidak, sejak berdiri tahun 2016, bank tersebut akhirnya merasakan laba di tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangannya, Bank Banten mencatatkan laba Rp 26,59 miliar di 2023. Tahun sebelumnya, bank tersebut masih rugi Rp 239,29 miliar.
Jika ditarik ke belakang, perolehan laba ini sudah diprediksi sejak Mei 2023. Kala itu, kinerja bank dalam satu bulan akhirnya mampu mencatatkan laba Rp 2,77 miliar.
Direktur Bisnis Rodi Judo pun bilang langkah efisiensi menjadi salah satu agenda besar setelah ada perombakan seluruh direksi pada awa tahun 2023. Efisiensi pun dilakukan mulai dari beban bunga hingga beban operasional.
Baca Juga: Bank Banten Bakal Rampungkan Proses Masuk KUB Bank Jatim Di Kuartal 3 Tahun Ini
“Kita waktu itu langsung rampingkan dari 17 divisi menjadi 10 divisi,” ujar Rodi saat ditemui KONTAN (22/2).
Tak hanya itu, ia bercerita kala itu ia bersama direksi lainnya turut mereview segala kerjasama dengan vendor-vendor. Harapannya, ada yang bisa dikurangi untuk mengurangi beban.
Langkah tersebut pun tampaknya berhasil tercermin dari beban operasional yang menyusut. Di 2022, beban operasional masih sebesar Rp 538,45 miliar menjadi Rp 260,59 miliar di 2023.
Selain itu, Rodi juga bilang pihaknya turut mengurangi simpanan-simpanan yang berbunga mahal. Harapannya, beban bunga juga turut terkikis.
Hal tersebut pun juga tercermin dengan beban bunga yang dicatatkan sekitar Rp 256,49 miliar. Tahun sebelumnya, beban bunganya bisa mencapai Rp 304,16 miliar.
Baca Juga: Bank Banten (BEKS) Balikkan Rugi Jadi Laba Rp 27,29 Miliar pada 2023
“Kalau saya bilang waktu itu tidak apa-apa ini aset banknya menurun, yang penting bank ini hidup dulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rodi pun bilang fokus di tahun ini yaitu tetap efisiensi sembari secara perlahan mulai menumbuhkan kredit. Salah satunya dengan mengambil captive market di 4 kota/kabupaten.
“Jika kita bisa mengambil empat saja, dengan jumlah potensi PNS 35.000, saya yakin bisa tumbuh besar,” tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
