kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Ekonomi Global Melambat, Bank Diimbau Tetap Perhatikan Risiko & Likuiditas


Kamis, 28 Desember 2023 / 22:40 WIB
Ekonomi Global Melambat, Bank Diimbau Tetap Perhatikan Risiko & Likuiditas
ILUSTRASI. OJK mengimbau perbankan tanah air untuk tetap memperhatikan risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau perbankan tanah air untuk tetap memperhatikan risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas, serta potensi peningkatan risiko kredit seiring peningkatan biaya dana yang dapat berdampak pada penurunan daya beli nasabah.

IMF dalam World Economic Outlook (WEO) Oktober 2023 menyebutm, pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari tahun 2022 sebesar 3,5% (YoY) menjadi 3,0% (YoY) pada 2023 dan masih akan melambat 2,9% (YoY) pada 2024.

OJK dalam laporan terbarunya Surveillance Perbankan Indonesia  pada Triwulan III 2023 menyebut, dari sisi perekonomian global dan domestik pada kuartal III 2023, pertumbuhan ekonomi beberapa negara utama mengalami divergensi seiring dengan ketidakpastian global yang meningkat. 

Baca Juga: OJK Rilis Laporan Surveillance Perbankan, Sebut Ekonomi Domestik Tumbuh Kuat

Di tengah inflasi global yang mulai melandai, suku bunga acuan beberapa negara masih tetap pada level relatif tinggi seiring dengan tingkat inflasi yang masih belum mencapai target (2%). Meski mulai melandai, tekanan inflasi ke depan diperkirakan masih berpotensi tinggi utamanya karena kenaikan harga energi dan pangan akibat eskalasi geopolitik di berbagai wilayah yang masih berlanjut. 

Selain itu ada fenomena El Nino yang mengganggu proses dan tingkat produksi pangan. Perlambatan ekonomi Tiongkok juga perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi arus perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global ke depan. 

Untuk itu OJK mendorong perbankan untuk meningkatkan daya tahannya melalui penguatan permodalan dan menjaga coverage CKPN secara memadai, serta secara rutin melakukan stress test untuk mengukur kemampuan permodalannya dalam menyerap potensi risiko khususnya terkait penurunan kualitas kredit restrukturisasi.

Meski begitu, di tengah ketidakpastian global tersebut, pada triwulan III-2023 OJK menyebut ekonomi domestik relatif tumbuh kuat yaitu sebesar 4,94% (YoY), meski melambat dari triwulan sebelumnya sebesar 5,17% (YoY).

Baca Juga: OJK Merilis POJK Asuransi Kredit, Ini yang Ingin Dibenahi

Relatif kuatnya pertumbuhan ekonomi domestik utamanya didorong oleh permintaan yang solid tecermin pada kuatnya konsumsi rumah tangga serta meningkatnya investasi di tengah turunnya pengeluaran pemerintah dan kinerja ekspor. Penurunan pengeluaran ini masing-masing karena pergeseran belanja pegawai dan penurunan nilai ekspor maupun impor sejalan dengan perlambatan ekonomi global.

Dari sisi penguatan regulasi, pada kuartal III 2023, OJK menerbitkan enam ketentuan perbankan berupa empat Peraturan OJK (POJK) dan dua Surat Edaran OJK (SEOJK). Untuk mendukung hal tersebut, OJK juga menerbitkan dua surat Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) terkait Kebijakan Relaksasi Pengaturan tentang Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan, dan Insentif bagi Bank Umum mengenai Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA). Sementara itu, OJK juga aktif berkoordinasi dengan Pemerintah dan Otoritas terkait dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa OJK terus mencermati perkembangan volatilitas ekonomi global dan dampaknya kepada ekonomi domestik, yang disertai dengan kebijakan pengawasan perbankan secara individual yang intensif dan berkelanjutan yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan Indonesia pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Selanjutnya, OJK juga meminta bank-bank agar terus memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential banking), profesionalisme, inovatif, dan selalu menjaga integritas untuk bisa mencapai pertumbuhan yang tinggi dan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×